KABAREWISATA.COM – Salah satu misi Kabupaten Bantul adalah pengembangan sumber daya manusia unggul, berkarakter dan berbudaya istimewa.
Pemkab Bantul selalu berupaya untuk membangun budaya di Bantul agar tetap memiliki karakteristik kuat. Tidak hanya lewat adat tradisi, tapi juga membangun sikap perilaku yang apik untuk dijadikan budaya sehari-hari.
“Warga Bantul harus berbangga memiliki budaya sendiri di tengah gempuran ideologi-ideologi maupun budaya anyar yang masuk ke Indonesia,” kata Abdul Halim Muslih, Bupati Bantul, Senin (19/12/2022).
Bagi Bupati Bantul, pelestarian budaya harus dilakukan bersama untuk memperkuat identitas diri sebagai bangsa Indonesia. “Jangan sampai anak cucu kita nanti lebih memilih dan mengenal budaya asing ketimbang budaya sendiri,” kata Halim.
Berkaitan dengan pelestarian budaya, Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan bantuan gamelan untuk memperkuat identitas bangsa.
Gamelan pelog slendro kuningan, pada 17 Desember 2022 diberikan kepada 9 desa rintisan budaya di Balai Kalurahan Argodadi, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul.
Sembilan desa rintisan budaya yang mendapatkan gamelan pelog slendro kuningan itu merupakan desa rintisan budaya pilihan usai menjalani proses seleksi dan penilaian yang dilakukan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul sejak dua tahun lalu.
Berdasarkan proses seleksi itulah, muncul 9 desa rintisan budaya yang berhak menerima gamelan.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, S.Sos, MM, mengatakan, pemberian gamelan itu akan berlanjut tahun depan. “Saat ini proses penilaian desa rintisan budaya yang akan diberi gamelan hampir rampung,” katanya.
Harapannya, gamelan yang diberikan kepada sejumlah desa rintisan budaya itu dapat dimanfaatkan untuk melestarikan budaya di wilayah masing-masing. (*/Fan)