KABAREWISATA.COM – Pertanian merupakan sektor fundamental yang perlu terus diperkuat agar masyarakat semakin mandiri dan bermartabat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kulon Progo, Dr R Agung Setyawan, ST, M.Sc, MM, dalam kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon pisang di tanah wakaf Muhammadiyah Padukuhan Grubug, Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (16/11/2025), yang diadakan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) DIY.
Hadir Wakil Ketua PWM DIY Cahyono, S.Ag, jajaran LazisMu DIY, MPM PWM DIY, JATAM DIY, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Nanggulan, Panewu Nanggulan dan warga Dusun Grubug.
Kegiatan yang menjadi bagian dari program nasional Kampung Berkemajuan yang dirancang LazisMu PP Muhammadiyah untuk memberdayakan masyarakat berbasis potensi lokal terlaksana berkat kolaborasi dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PWM DIY, BPRS HIK.MCI.
Program Kampung Berkemajuan yang telah berjalan sejak Januari 2025, DIY menjadi salah satu wilayah yang paling siap mengimplementasikannya. Di Dusun Grubug potensi tanaman pisang, keberadaan panti asuhan dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadi modal sosial penting untuk pengembangan kawasan.
Disampaikan Bupati Kulon Progo, petani adalah pejuang yang memastikan kita semua bisa makan. “Kesadaran bertani harus terus ditumbuhkan,” tandasnya.
Dengan adanya tanah wakaf Muhammadiyah yang cukup luas, potensi tersebut bisa dioptimalkan sebelum dimanfaatkan untuk pembangunan lain.
Bupati Kulon Progo menekankan pentingnya menjaga lahan pertanian dari alih fungsi yang tidak terkontrol sambil membuka ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dan Muhammadiyah.
Menurutnya, jika warga Muhammadiyah di Kulon Progo membutuhkan pengembangan pertanian yang baik, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo siap berkolaborasi.
Bupati Kulon Progo pernah berkecimpung di sektor pertanian. “Jadi sangat paham dari budidaya pisang hingga panennya,” ungkapnya.
Penanaman bibit pisang tersebut bukan hanya kegiatan simbolis, tapi bagian dari upaya membangun kemandirian pangan dan memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Hal ini bukti Muhammadiyah hadir di masyarakat dan menjadi amal baik yang memberi manfaat luas. Kulon Progo harus semakin maju, mandiri dan bermartabat.
Wakil Ketua PWM DIY, Cahyono, mengapresiasi program tersebut sebagai langkah nyata dalam mewujudkan nilai-nilai Islam berkemajuan sebagaimana amanat Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta tahun 2022.
“Kampung Berkemajuan adalah program strategis yang mengamalkan Risalah Islam Berkemajuan dalam kehidupan masyarakat,” kata Cahyono.
Apa yang dilakukan LazisMu dan MPM di Nanggulan tersebut, kata Cahyono, bisa menjadi percontohan. “Dukungan dari Bupati Kulon Progo hingga unsur pemerintahan di tingkat kapanewon menunjukkan program ini sangat penting,” ujarnya.
Dijelaskan Ketua LazisMu DIY, Jefree Fahana, ST, M.Kom, Program Kampung Berkemajuan dirancang untuk memberdayakan masyarakat dari potensi yang mereka miliki sendiri.
Di Grubug, potensi pisang sangat besar. “Karena itu, sebagian tanah wakaf dimanfaatkan untuk penanaman dan sebagian lagi untuk membangun ruang pembibitan,” jelas Jefree.
Kata Jefree, pengembangan program akan terus berlanjut hingga tahun 2026 dengan fokus pada UMKM berbasis olahan pisang dan diversifikasi produk.
LazisMu DIY menargetkan terbentuknya jejaring distributor dan dukungan pemasaran bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.
Kegiatan yang sudah berjalan sejak awal 2025 selain penanaman ada pelatihan, pengolahan produk dan penguatan jaringan pemasaran. “Kami ingin kampung berkemajuan ini berdaya dan berkelanjutan,” tandas Jefree. (Fan)
















