KABAREWISATA.COM – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan menyelenggarakan lomba tanam timun baby bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Kabupaten Sleman periode bulan Mei 2023 sampai Oktober 2023 dengan peserta 51 KWT se-Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman pada 10 September 2023 meninjau kegiatan tanam timun baby Bupati Sleman Cup 2023 di KWT Srikandi Mandiri Gejayan, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Pada kesempatan itu Kustini turut memanen langsung timun, tomat dan gambas bersama Kepala Dinas Peranian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyampaikan, sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan. “Tapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian masyarakat,” kata Kustini.
Oleh karena itu, Bupati Sleman mengajak petani untuk jeli dalam melihat peluang. “Dengan memanfaatkan teknologi, petani juga dapat memperluas pasar untuk meraih keuntungan yang lebih tinggi,” katanya.
Dengan memanfaatkan teknologi dan mengembangkan skill, Bupati Sleman berharap ibu-ibu KWT dapat meraih pasar yang lebih luas dengan pendapatan yang lebih banyak.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mengerakkan wanita tani dalam mengenal agribisnis. “Dengan memanfaatkan lahan pertanian di lingkungannya,” terang Suparmono.
Dengan begitu, diharapkan wanita tani dapat memproduksi komoditas tertentu dan berupaya meraih keuntungan.
“Tidak hanya berupaya meningkatkan produksinya, tapi KWT juga mampu memproduksi timun baby sesuai kebutuhan pasar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” jelas Suparmono.
Salah satu efek baik dari kegiatan ini, pendapatan KWT Srikandi Mandiri Gejayan mencapai Rp. 115.870.000,- hasil dari penjualan yang didapatkan dengan harga jual timun grade A antara Rp. 4.250,- hingga Rp 5.000,- per kilogram.
Lomba tanam timun baby Bupati Sleman Cup yang diikuti 51 Kelompok Wanita Tani (KWT) dari 17 kapanewon se-Kabupaten Sleman diharapkan agar KWT dapat berkompetisi untuk menghasilkan tanaman timun baby yang sehat, berproduktivitas tinggi serta memenuhi standar mutu yang baik.
Adapun 51 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mengikuti lomba tersebut dinilai oleh tim juri terdiri dari unsur petugas lingkup Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman serta praktisi ahli budidaya timun baby.
Lomba tanam timun baby ini diadakan untuk mempromosikan keahlian berkebun dan pertanian serta untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan mengurangi limbah plastik.
Selain itu juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk belajar lebih banyak tentang budidaya tanaman dan teknik pertanian yang efektif.
Timun baby adalah jenis timun yang masih muda dan kecil. Biasanya, memiliki kulit yang halus dan biji yang kecil. Timun baby sering digunakan dalam hidangan salad atau sebagai camilan ringan. Di wilayah Kabupaten Sleman banyak yang membuka usaha warung sehingga peluang pasarnya cukup tinggi. (Fan)
