Jumantik Kaget Padukuhan Gejayan Condongcatur Sleman

0
43

KABAREWISATA.COM – Tim Jumantik Kaget Kalurahan Condongcatur bersama Puskesmas Depok II, Pokja IV PKK dan Kader Jumantik Padukuhan Gejayan melakukan pemantauan Jumantik di wilayah RW 31 dan RW 32 Gejayan, Sabtu (9/9/2023).

Menurut Kepala Puskesmas Depok II, Sri Mujianto, S.K.M., M.P.H., Jumantik Kaget ini merupakan program unggulan dari Puskesmas Depok II dan Kalurahan Condongcatur untuk raport perilaku kesehatan masyarakat. “Khususnya dalam upaya pencegahan demam berdarah,” kata Sri Mujianto.

Adanya kasus Demam Berdarah (DB) di wilayah Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, menjadi kewaspadaan masyarakat yang harus diimbangi dengan upaya gerakan Pemberantasan Sarang Nyamak (PSN) dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Dalam Jumantik Kaget kali ini menyasar 144 rumah dan bangunan di wilayah RT 08 RW 31 dengan sasaran 48 rumah dan bangunan yang positif Jentik 17.

ABJ 64,5 persen, selanjutnya di wilayah RT 09 RW 32 dengan sasaran 51 rumah dan bangunan yang positif Jentik 12.

ABH 76,4 persen, di wilayah RT 10 RW 32 dengan sasaran 45 rumah dan bangunan yang positif 9.

ABJ 80 persen. “Dari total 144 bangunan terpantau, didapat data ABJ sebesar 73,61 persen,” kata Sri Mujianto.

Hasil evaluasi yang disampaikan oleh koordinator UKM Puskesmas Depok II, Bernadeta Dewintasari, saat ikut turun langsung melakukan pemantauan di masyarakat, petugas menemukan jentik di beberapa tempat seperti di tampungan dispenser, tanaman Bromelia, botol kaca tanaman hias, ember, bak mandi dan tempat minum binatang peliharaan.

Adapun beberapa faktor lain yang mendukung banyaknya temuan bangunan positif Jentik, yaitu di tempat tinggal lansia yang tinggal sendiri, rata-rata masih menggunakan bak mandi berukuran besar sehingga jarang menguras bak mandi, kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa tampungan air dispenser menjadi tempat strategis bagi nyamuk Aedes untuk bertelur.

Kurangnya pengawasan terhadap pot tanaman hias, juga beberapa kelompok Dasawisma yang menggunakan sistem pelaporan PJB mandiri secara online melalui WhatsApp sehingga jarang disupervisi langsung oleh kader.

Ketua PKK RW 32 Gejayan, Astuti Adiati, menyampaikan, dengan dipantaunya jentik secara langsung oleh kader Jumantik Kaget dan Puskesmas Depok II, maka data riil di masyarakat dapat disandingkan dengan data pelaporan mandiri oleh masyarakat.

Tentunya, hal ini jadi pembelajaran. Sehingga ke depan kader dan tokoh masyarakat dapat mengagendakan supervisi jentik secara rutin.

Jumantik Kaget juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari penyakit yang dibawa oleh nyamuk.

Upaya-upaya mereka meliputi pemantauan dan pengendalian populasi nyamuk, pendidikan kepada masyarakat tentang tindakan pencegahan, distribusi Abate, melaporkan kejadian-kejadian yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat kepada pihak berwenang.

Penting untuk diingat, keberhasilan tim Jumantik Kaget tergantung pada kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Dengan bekerjasama dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi semua orang. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here