International Community Services UMKM Condongcatur Sleman

0
51

KABAREWISATA.COM – Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman  menyambut baik adanya program International Community Services. Khususnya dalam hal peningkatan kapasitas bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pada 1 Mei 2023 Pemkal Condongcatur menerima kunjungan dan studi dari Universitas Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Universitas Islam Indonesia (UII) dan STIE YKPN Yogyakarta.

Program tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kalurahan Condongcatur bersama tiga universitas terkemuka di dunia — satu di antaranya UiTM Malaysia — berupa pengabdian masyarakat. Yakni melalui pelatihan, pendampingan dan pembinaan bagi para pelaku UMKM

Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, mengapresiasi program tersebut. Dan terpilihnya Condongcatur sebagai lokasi Community Services diharapkan menjadi momen sharing season. “Khususnya bagi para pengelola UMKM di Condongcatur,” terang Reno, Selasa (2/5/2023).

Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM lokal Condongcatur dapat memetik manfaat sebanyak-banyaknya. “Baik dalam hal peningkatan kualitas produk, manajemen, pengemasan hingga pemasaran secara digital,” kata Reno, yang berharap program tersebut bisa berkelanjutan.

Sehingga, ke depan pelaku usaha lokal Condongcatur semakin mahir, berpengalaman, dapat bersaing di pasar yang lebih luas, baik dalam dan luar negeri. “Go global, UMKM Condongcatur dapat naik kelas,” ungkapnya.

Mewakili Fakultas Bisnis dan Ekonomika Jurusan Manajemen UII, Prof Muafi, mengatakan, International Community Services ini berlangsung pada 1-2 Mei 2023 dengan Focus Group Discussion (FGD) dan kelas sharing season dengan narasumber Prof Dr Norhayati Mohamed dan Prof Dr Imbarine Bujang dari UiTM Malaysia.

Program ini, lanjut Muafi, selaras dengan cita-cita Pemerintah yang berkeinginan memajukan UMKM. “Bahkan naik kelas hingga internasional,” tandas Muafi.

Dijelaskan Muafi, kegiatan itu diikuti mahasiswa S1, S2 dan S3, program magister dan doktor untuk mendampingi Kelompok Wanita Tani (KWT) Condongcatur, paguyuban UMKM Condongcatur dan Ruang 412 Busines Inkubator yang menampilkan produknya.

Selain itu melakukan kunjungan ke sentra industri bordir, konveksi dan pembuatan sandal. Peserta melihat langsung proses bordir menggunakan mesin di wilayah Padukuhan Joho yang merupakan sentra atau home industri bordir dan konveksi yang cukup terkenal di wilayah Kabupaten Sleman. “Dan menjadi rujukan pembuatan seragam, topi maupun sandal hotel di DIY,” terang Reno Candra Sangaji selaku Lurah Condongcatur. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here