
KABAREWISATA.COM – Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, DIY yang terletak di wilayah Yogyakarta bagian utara dan selatan lereng gunung merapi secara geografis merupakan salah satu kawasan resapan air hujan yang menjadi penyangga konservasi air tanah di Kota Yogyakarta.
Dengan kesadaran itulah maka dalam rangkaian puncak acara Peringatan HUT ke-76 Kalurahan Hargobinangun yang dilaksanakan di GOR Hargobinangun, Pakem, Sleman pada Minggu (18/12/2022) diadakanlah upaya penyelamatan bumi kawasan wisata Kaliurang dengan penanaman secara simbolis 20 bibit tanaman bambu guna menghijaukan kembali kawasan itu di masa depan.
Sebanyak 20 bibit tanaman bambu tersebut terdiri dari 4 spesies yang merupakan bantuan dari PT Bambu Nusa Verde (BNV) yaitu perusahaan yang mengembangkan bioteknologi, bergerak di bidang perbanyakan tanaman bambu yang berlokasi di Tebonan, Pakem, Sleman.
Acara penanaman 20 bibit bambu itu dipimpin langsung oleh Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito bersama dengan Panewu Pakem, Ketua BPKAL Hargobinangun, TPPKK Kalurahan, Carik, Dukuh Hargobinangun, Paroki, WKU KADIN DIY Bidang Pariwisata Ir. Arif Effendi, Itock Van Diera Formekers Indonesia, perwakilan SEMBADA INTITUTE, Bank Sleman dan para tokoh masyarakat diantaranya H. M. Farchan H, Beja, dan Rushartadi.
Dalam kesempatan itu Lurah Hargobinangun Amin Sarjito menjelaskan, bahwa kegiatan peringatan HUT ke -76 Kalurahan Hargobinangun dilaksanakan secara mandiri dan hampir sekitar 4.000 warga dari 12 Padukuhan, 28 RW dan 63 RT antusias mengikuti jalan sehat di puncak acara HUT ke-76 Kalurahan Hargobinangun yang dipusatkan di GOR Hargobinagun obyek wisata Kaliurang tersebut.

“Banyak acara dalam rangkaian HUT ini seperti lomba bola voli tingkat padukuhan, lomba ikon kriya bambu, lomba kebersihan, lomba senam bangkit, lomba jalan sehat dan juga penanaman bambu dari tokoh masyarakat dan komunitas di puncak acara hari ini,” kata Amin di sela acara.
“Seremonial penanaman bibit pohon bambu ini untuk melestarikan bambu sebagai salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan juga untuk melestarikan sumber mata air yang ada di Hargobinangun,” papar Amin.
Amin mengharapkan, bahwa di masa mendatang kemandirian desa dengan potensi alam, agraris, holtikultura, pertanian, peternakan dan juga banyaknya ragam bambu di Kalurahan Hargobinanungun dapat mengangkat perekonomian masyarakat melalui pariwisata berbasis masyarakat.
“Potensi tanaman bambu di Kalurahan Hargobinangun selain untuk menyelamatkan bumi juga dapat menjadi pusat wisata, edukasi dan juga industri bambu yang berkelanjutan,” harapnya.
Ketua Panitia Acara, Mujiono yang juga selaku Kamituo Kalurahan Hargobinangun menyampaikan, bahwa dalam acara HUT ke-76 Kalurahan Hargobinangun itu telah menghasilkan karya-karya kriya ikon bambu spektakuler dari 28 RW se-Kalurahan Hargobinangun yang mengikuti lomba yang sudah dinilai oleh dewan juri.
“Hasil penilaian dari dewan juri yaitu Bapak Hajar Pamadhi dan Itock Sawarjito sebagai Juara Pertama Lomba Ikon Kriya Bambu adalah Dinosaurus dari RW 18, Juara 2 Jaran Mbradat RW 12, Juara 3 Kuda RW 14, Juara Harapan 1 Topeng Panji RW 13 dan Juara harapan 2 Naik Sepeda dari RW 21,” ujar Mujiono. (soe)