Hujan Deras, Makam Jadi Rusak

0
50

KABAREWISATA.COM – Hujan lebat yang akhir-akhir ini melanda Yogyakarta secara merata menyebabkan masalah besar. Air hujan yang melimpah banyak membuat lahan pemakaman ngecembeng dan membuat longsor. Benteng makam pun ambrol dan dikhawatirkan jenazah ikut terbawa longsoran.

Di Padukuhan Kuden, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, yang saat ini terdapat 7 makam: Kendal, Jati, Mojo, Sari, Cepin, Islamic Center dan makam Mbah Petir, harus menghadapi masalah besar saat hujan lebat tiba.

Pasalnya, di sekitar makam sering diambil tanahnya untuk pembuatan batu bata. Bertahun-tahun lamanya. Akhirnya makam-makam yang berada di ketinggian melebihi 4 meter dari tanah sekitar, ikut tergerus. Sekitar pemakaman Kendal, Jati, Mojo dan Sari, tanah digali dengan tidak terkendali untuk pembuatan batu bata.

Hingga akhirnya di Padukuhan Kuden banyak petani beralih menjadi pembuat batu bata karena lebih menjanjikan.

Dukuh Kuden, Iswahyudi, sigap melihat makam-makam yang pada ambrol, growong, dan benteng lengser. Lalu mengajak para ketua RT dan LPMD membicarakan serius pada Rabu malam, 14 Februari 2023 di Warung Kopikuden.

Pada pertemuan dengan para RT dan tokoh masyarakat, Dukuh Iswahyudi menyampaikan kekhawatiran kalau hujan lebat. “Sangat mungkin tanah pemakaman lebih rusak,” kata Iswahyudi.

Singkatnya, kekhawatiran Dukuh Kuden sangat dipahami warga masyarakat. Tanpa banyak rembugan, setiap RT langsung memberi bantuan.

Ketua LPMD Kuden, Taufik Ridwan, juga mengajak warga untuk peduli. “Saya sangat bersyukur, di tengah keterbatasan dan banyaknya kebutuhan, warga sangat peduli dan membantu tanpa memikirkan kebutuhan lain,” kata Taufik.

Menurut Taufik, warga Kuden sangat peduli dengan leluhurnya, di antaranya dengan menjaga tanah makam tidak rusak oleh alam. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here