Hentikan Kekerasan, Kedepankan Persaudaraan

0
32

KABAREWISATA.COM – Menanggapi serangkaian gangguan kamtibmas di kawasan Seturan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, yang mengakibatkan sejumlah korban dan kerugian lainnya, Ketua Sekber (Sekretariat Bersama) Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, menyampaikan pernyataan sikap.

Mendesak pihak-pihak bertikai untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dengan alasan apapun. “Kekerasan bukanlah solusi,” tandas Widihasto, Senin (4/7/2022).

Bagi Widihasto, kekerasan hanya akan memicu kekerasan baru yang beranak pinak. “Kekerasan, apalagi terjadi di ruang publik, sangat merugikan kepentingan umum,” paparnya.

Widihasto juga menuntut aparat untuk segera mengendalikan situasi keamanan dan ketertiban umum serta melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu. “Supremasi hukum adalah kunci terjaminnya rasa aman dan nyaman masyarakat,” urainya.

Selain itu, juga meminta aparat untuk tidak semata-mata bertindak ketika telah pecah konflik. “Namun kiranya juga harus dapat melakukan fungsi pencegahan dan antisipasi atau deteksi dini konflik,” terang Widihasto.

Bagi Widihasto, potensi konflik yang muncul itu salah satunya dapat dicermati dari merebaknya peredaran minuman keras (miras) beralkohol. Sebagian besar konflik yang diwarnai aksi kekerasan dipicu akibat konsumsi miras. “Perlu ketegasan aparat untuk menegakkan segala aturan terkait atasnya,” kata Widihasto.

Menyerukan kepada semua pihak — khususnya segenap warga pendatang — agar saling hormat-menghormati satu sama lain. Jaga persatuan dan persaudaraan serta toleransi sesama warga bangsa.

Ingat selalu pepatah “di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”. Artinya, di manapun kita berada harus berperan aktif mengutamakan nilai-nilai kebersamaan. Jangan nodai perjuangan leluhur bangsa yang telah berkorban jiwa raga mewujudkan kemerdekaan dan menjaga Indonesia tetap ada.

“Upaya menjaga kohesi sosial ini merupakan tanggung jawab semua pihak,” papar Widihasto.

Yogyakarta adalah kota pendidikan dan pariwisata. Banyak pelajar dan mahasiswa dari seluruh daerah Indonesia yang tinggal serta wisatawan yang berkunjung di sini.

Keberadaannya menggerakkan perekonomian. Gangguan kamtibmas yang kerap terjadi, kata Widihasto, merupakan ancaman serius bagi perekonomian Yogyakarta dan mencederai spirit Yogyakarta sebagai city of tolerance. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here