KABAREWISATA.COM – Tarian Badui Tongkat Tingkat Setingkat turut memeriahkan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman, Rabu (15/5/2024).
Tarian tersebut menggambarkan filosofi satu kesatuan yang sama baik pangkat, jabatan, gelar hingga kekuasaan yang lebur menjadi satu kesatuan sederajat. Sebuah filosofi yang menggambarkan nilai-nilai kebersamaan, kekompakan yang semangat greget nyawiji lan hangayomi sesarengan mBangun Sleman.
Pada 15 Mei 2024 Kabupaten Sleman genap memasuki usia 108 tahun. Mengangkat tema Greget Nyawiji Lan Hangayomi Sesarengan mBangun Sleman, hari jadi kali ini menjadi sebuah momentum bagi Sleman untuk meneruskan pembangunan Sleman ke arah yang lebih baik.
Rangkaian Hari Jadi Sleman telah dimulai sejak April 2024 melalui pembagian 6.000 paket sembako bagi tenaga kebersihan, warga kurang mampu, Rois, anak yatim dan panti asuhan.
Selain itu, Pemkab Sleman juga memberikan bantuan stimulan rumah tidak layak huni yang diperuntukkan bagi 17 rumah di 17 kapanewon se-Kabupaten Sleman.
Baksos Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman juga ada sunatan massal diikuti 108 anak dan operasi katarak yang akan dilaksanakan akhir Mei 2024.
Sebagai wujud rasa syukur, Pemkab Sleman telah melangsungkan doa syukur yang melibatkan lintas iman: Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Bahkan pada 11 Mei 2024 dilangsungkan Sleman Bersholawat bersama Habib Musthafa Baraqbah di Lapangan Pemda Sleman.
Puncak Peringatan Hari Jadi diawali Festival Bergodo dari 17 kapanewon yang sekaligus berperan sebagai bergodo pengiring (cucuk lampah) pada Kirab Bergodo Pusaka Tumbak Kyai Turun Sih dari Pendopo Parasamya menuju lokasi pelaksanaan Upacara Ridumadosing Kabupaten Sleman Ingkang Kaping 108.
Pada saat yang sama dilaksanakan Upacara Bedhol Praja di Pendopo Ambarukmo. Seremonial ini merupakan prosesi lung tinampi gendogo pusaka dari Panewu Depok kepada Panitia Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman. Pusaka Gendogo ini kemudian dikawal bergodo menuju Pendopo Parasamya.
Prosesi upacara hari jadi diawali upacara Lung Tinampi Pusaka Tombak Kyai Turunsih dari Pj. Sekretaris Daerah Eka Suryo Prihantoro, S.Si, M.Kom kepada Ketua Panitia Hari Jadi ke-108 R. Haris Martapa, SE, MT. Selanjutnya, pusaka diarak bersama Kirab Bergodo menuju Lapangan Dengung.
Ratusan orang yang mengenakan pakaian tradisional kejawen Mataraman jangkep ikuti upacara Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman di Lapangan Denggung. Bertindak sebagai pangageng (inspektur upacara) Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X.
Ketika membacakan amanat Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyampaikan agar momentum hari jadi ini dimaknai sebagai momentum bagi seluruh jajaran Pemkab Sleman. “Untuk bersinergi bersama seluruh warga masyarakat dengan semangat gumregah, gumreget lan gumregut sengkud, berkarya membangun masyarakat bangsa dan negara,” kata Paku Alam X. (Fan)