Genap Usia 54 Tahun, Akhir Lusono Ngamen

0
19
Akhir Lusono selalu membuat tindakan ora nggenah dengan kegiatan unik nyentrik. (Foto: Dokumen Pribadi)

KABAREWISATA.COM – Sastrawan Jawa satu ini, memang mbeling. Sering mencuri perhatian. ASN yang mantan politikus Partai Bulan Bintang (PBB) besutan Yusril Ihza Mahendra ini, selalu membuat tindakan ora nggenah dengan kegiatan unik nyentrik.

Belasan tahun yang lalu bersama almarhum Suryanto Sastra Atmojo dan Heniy Astiyanto membuat fragmen gurit “Anak Wengis Ibu Nangis”. Dilanjut dengan ekstrem konsep performance bersama almarhum Hari Leo AR di gedung Sositet Taman Budaya Yogyakarta.

Pernah pula dengan sastrawan gaek seangkatan Cak Nun, yakni Mustofa W Hasyim, membuat ulah dengan pembacaan puisi Jawa selama 6.666 menit dan mendapatkan penghargaan MURI.

Pun dengan Wahyana Giri MC pernah melawat ke Surabaya, Jawa Timur, dengan Muhibah Seni Antar Propinsi. Dengan almarhum Briesman Haryo Seno beberapa kali memproduksi kethoprak milenial.

Akhir Lusono memang trithikan dan tak pernah diam. Selalu saja ada dinamika dalam dirinya.

Pernah juga membaca puisi Jawa keliling Yogyakarta dan melakoni baca puisi Jawa pada sumbu filosofis. Mulai dari lereng Merapi, Tugu Jogja, Alun-Alun Utara, Kandang Menjangan sampai Parangkusumo, hanya dengan menaiki sepeda motor dan berpakaian tokoh wayang Werkudara.

Proses nan panjang telah dilakoninya. Maka, tak heran jika Balai Bahasa Yogyakarta menganugerahinya sebagai tokoh penggerak bahasa dan sastra Jawa.

Kini, sastrawan yang memiliki segudang aktivitas organisasi itu, akan melakukan hal yang tidak biasanya dilakukan oleh seseorang yang dari sisi posisi sudah mantap.

Akhir Lusono adalah seorang ASN yang sudah cukup lama di dalamnya. Sejak dua tahun lalu, dia juga menjadi dosen di Universitas Proklamasi ’45 Yogyakarta sebagai dosen yang ber-NIDK dan ber-NUPTK.

Saat ini bersama lima orang karibnya: Slamet AP, S.Sn, Sugiyatno, Supriyanto, Prantono dan Sarjiman, menyiapkan kegiatan Ngamen Ambal Warsa yang akan dilaksanakan pada 25 Oktober 2024 bertepatan dengan hari lahirnya ke-54.

“Saya akan ngamen dari rumah ke rumah dan khususnya dari rumah teman-teman saya yang sudah menjabat dan menjadi pejabat,” kata Akhir Lusono, Rabu (4/9/2024).

Sistemnya random. Ya se-DIY, tidak hanya Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Nantinya dari hasil ngamen itu akan disumbangkan ke Yayasan Yatim Piatu. “Doakan nggih semoga saya kuat mental dan hasilnya banyak serta barokah,” tutur Akhir Lusono meyakinkan.

Walaupun masih cukup lama, namun kini sastrawan Jawa yang mukim di Kampung Cebongan, Dk 4 Cungkuk, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, sudah melakukan persiapan.

Karena, dia nantinya akan ngamen menyanyi dan membaca puisi Jawa. “Maka saya harus persiapan sejak dini,” katanya.

Akhir, panggilan akrabnya, bukan sembarangan dalam berorganisasi. Saat ini jabatan mentereng di beberapa organisasi diembannya. Beberapa di antaranya adalah sebagai Wakil Sekretaris Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah.

Juga menjabat Ketua Forum Silaturahim Doktor Indonesia Korwil DIY, anggota Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, anggota Dewan Pertimbangan Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul, Ketua Asosiasi Dramaturgi Indonesia, Ketua LSBO PRM Ngestiharjo Tengah.

Ketua Seni Budaya Padukuhan 4 Cungkuk, konsultan RT 11 Cebongan, Dewan Pembina Jemparingan Parikesit, konsultan Radio Vedac 99 FM, Dewan Pakar Persatuan Pendidik Broadcasting dan Film Indonesia, Ketua Bidang Keahlian Broadcasting Perfilman BBPPMPV Seni Budaya, Ketua Komunitas Minggu Legi dan berbagai amanah lain yang masih sangat banyak.

Akhir adalah lulusan S1 ISI Jurusan Teater. “Nah saya mau ngetes mental saya, apakah masih bertahan. Masih konsisten dengan tidak malu-malu atau malah mlorot,” ungkapnya sambil tertawa.

Dan tentunya Akhir yang pernah studi singkat di Jerman ini akan menjajal apakah ketika dia sudah menjadi pegawai masih punya mental untuk nyanyi dan baca puisi di depan warga masyarakat dan orang-orang hebat?

Bukan Akhir si penggurit mbeling jika tidak membagikan aktivitasnya. Akhir, sang pemilik Kanal YouTube akhirlusono channel ini juga seorang pembawa acara andal. Banyak kegiatan lokal, regional hingga internasional ini ditunjuk menjadi MC.

Penggurit yang sudah belasan tahun menjadi penyiar Jogja TV dan sempat memandu kuis di TVRI Yogyakarta serta beberapa kali main film dan sinetron, berkiprah di dunia radio sejak 32 tahun lalu.

Bahkan pernah sebagai pemain utama film “Banyak Ayam Banyak Rejeki” besutan sutradara Dag Yvasion dari Amerika Serikat. Pernah pula ditunjuk sebagai narasumber bidang MSDM, kepenyiaran radio dan televisi serta seni budaya.

Buku yang diterbitkan secara bersama-sama maupun pribadi telah banyak. Mulai dari buku kumpulan cerkak “Ajur”, kumpulan gurit “Srengenge Emas” dan “Wanci Ama”, kumpulan esai “Menolak Kemapanan Semu” serta lainnya. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here