Gelaran Rakernas II MPKS PP Muhammadiyah, Meneguhkan Transformasi AUM Sosial dalam Penguatan Keluarga dan Komunitas

0
4
Tokoh Nasional dan pimpinan Muhammadiyah hadir dalam pembukaan acara. (Foto: Istimewa)

KABAREWISATA.COM — Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Lembaga Kesejahteraan Sosial Muhammadiyah ‘Aisyiyah (LKSMA) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di PPSDM Kemendikdasmen, Jl Raya Parung – Ciputat KM 19 Serua, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat.

Kegiatan yang berlangsung pada 26-29 Juni 2025 ini mengangkat tema “Transformasi Amal Usaha Sosial Muhammadiyah dalam Penguatan Isu Keluarga dan Komunitas” dan diikuti 250 peserta dari unsur MPKS Wilayah se-Indonesia, pimpinan LKSMA se-Indonesia serta ratusan simpatisan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kota Depok.

Rakernas kali ini dihadiri tokoh nasional dan pimpinan Muhammadiyah, di antaranya dr Agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi MPKS), Drs KH Saifullah Yusuf (Wakil Menteri Sosial RI), Prof Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI).

Para tokoh tersebut memberikan pandangan strategis mengenai arah kebijakan kesejahteraan sosial di Indonesia dan peran aktif Muhammadiyah dalam menyambut perubahan paradigma asuhan anak.

Selain sesi pleno dan panel diskusi, Rakernas juga dirangkai dengan presentasi praktik baik (best practices) pengasuhan berbasis komunitas dari berbagai wilayah, yang menjadi inspirasi dan pembelajaran lintas daerah.

Melalui Rakernas ini, MPKS dan LKSMA diharapkan dapat memperkuat kolaborasi, inovasi dan konsistensi dalam pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah Sosial (AUMSos) yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekaligus menjadi pilar penting dalam dakwah sosial Muhammadiyah yang berkemajuan.

Rakernas ini menjadi momentum konsolidasi nasional bagi MPKS dan LKSMA dalam memperkuat arah gerakan sosial Muhammadiyah, khususnya dalam menghadapi tantangan baru pengasuhan anak berbasis keluarga dan komunitas.

Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Mariman Darto, menegaskan bahwa Rakernas ini adalah sarana evaluasi terhadap capaian prioritas yang telah dirumuskan sejak Rakernas I tahun 2022 lalu.

“Tujuan Rakernas II MPKS ini adalah untuk melakukan konsolidasi dan evaluasi terhadap target-target capaian prioritas yang telah ditetapkan pada Rakernas I di tahun 2022,” ujarnya.

Tema transformasi Amal Usaha Sosial Muhammadiyah ini didasari oleh fakta terbaru yang menunjukkan pergeseran pola pengasuhan anak-anak yatim, piatu, yatim-piatu (YAPI), dan anak terlantar.

Data Kementerian Sosial tahun 2024 mencatat bahwa hanya 450 ribu anak (1,2%) yang diasuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), sedangkan 98,8% atau sekitar 3,98 juta anak diasuh oleh keluarga miskin.

Hal tersebut menjadi dasar bagi Muhammadiyah untuk memperkuat orientasi pengasuhan berbasis keluarga dan komunitas, sebagaimana amanat hasil Tanwir dan Tanfidz Muktamar Muhammadiyah ke-48.

Rakernas II MPKS ini menjadi peneguhan semangat untuk menjadikan asuhan keluarga dan komunitas sebagai strategi pembinaan pada anak-anak YAPI.

Lebih lanjut Mariman Darto menegaskan, Rakernas dan Silatnas tahun ini tidak hanya menjadi ruang refleksi. “Namun juga menjadi titik tolak aksi bersama yang lebih konkret dan strategis,” katanya.

Ada tiga target utama yang menjadi hasil penting dari forum nasional ini. Pertama, terumuskannya agenda aksi percepatan transformasi AUM Sosial Muhammadiyah melalui penguatan peran keluarga dan komunitas dalam pembinaan YAPI, difabel, dan lansia.

Kedua, perubahan indikator kinerja utama (KPI MPKS) agar lebih mendorong terselesaikannya isu-isu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan secara nyata dan terukur.

Ketiga, terumuskannya agenda aksi kemandirian AUM Sosial Muhammadiyah melalui peningkatan kemitraan strategis dan inovasi kolaboratif dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta maupun jaringan internasional.

“Kita ingin memastikan bahwa AUM Sosial Muhammadiyah tidak hanya eksis, tetapi juga relevan, mandiri dan berdampak nyata. Untuk itu, perlu percepatan agenda aksi yang konkret, penguatan indikator kerja dan perluasan kolaborasi,” tegas Mariman Darto. (*/fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here