KABAREWISATA.COM – Belum lama ini, evaluasi dan kunjungan lapangan lomba Program Kampung Iklim (Proklim) tingkat Kabupaten Sleman tahun 2023 dilaksanakan Tim Kabupaten Sleman terdiri dari Bappeda, DLH, PMK, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman serta dari Yayasan OISCA di Padukuhan Pondok, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Panewu Depok, Wawan Widiantoro, SIP, MPA, mengucapkan terima kasih kepada warga Padukuhan Pondok atas partisipasi dan kerjasamanya dalam menjaga, mengelola dan mengupayakan lingkungan yang asri dan indah.
Padukuhan Pondok sebagai wilayah perkotaan kegiatan masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim maupun bentuk mitigasi perubahan iklim, patut diapresiasi dengan kegiatan lingkungan yang telah dilakukan.
“Salah satunya adalah kegiatan gotong royong masyarakat sebagai kegiatan sosial yang sangat berperan terhadap kegiatan Proklim,” kata Wawan Widiantoro, Sabtu (1/7/2023).
Panewu Depok juga memberikan pesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap saling kompak dan mempertahankan lahan hijau yang notabene di Padukuhan Pondok masih sekitar 40 persen pertanian.
Kata Wawan, Proklim ini dilakukan dalam rangka mendorong masyarakat untuk melakukan peningkatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
“Selain juga memberikan penghargaan terhadap upaya-upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilaksanakan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah,” katanya.
Padukuhan Pondok dipilih mewakili Kapanewon Depok karena pada tahun 2019 berhasil menjuarai Lomba Wajah Padukuhan tingkat Kapanewon Depok.
Di samping itu, Padukuhan Pondok memiliki fasilitas pendukung untuk diangkat pada evaluasi proklim, yaitu TPS 3R. Dan satu satunya yang memiliki TPS 3R di Kapanewon Depok, IPAL Komunal “Sumber Sehat”, dan Drainase & SPAH pembangunan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Arizka Asfandaru selaku Ketua Kampung Hijau Padukuhan Pondok, memaparkan Padukuhan Pondok, kelembagaan padukuhan, legalitas kegiatan masyarakat, potensi padukuhan dan program Proklim Padukuhan Pondok.
“Ada kegiatan perubahan iklim, kegiatan adaptasi, mitigasi dan kelompok masyarakat serta dukungan keberlanjutan, program kerjasama masyarakat,” kata Arizka Asfandaru.
Selain itu ada program jangka pendek, menengah dan panjang untuk kegiatan pengelolaan lingkungan.
Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup, Eni Yuliani, SW, M.Si yang juga Ketua Tim Juri Evaluasi Proklim Tahun 2023, menyampaikan tujuan evaluasi dan perlunya keberlanjutan kegiatan dimasyarakat setelah evaluasi dilakukan
Ada tiga indikator komponen dalam Proklim, yaitu kegiatan adaptasi perubahan iklim, kegiatan mitigasi perubahan iklim dan kelompok masyarakat serta dukungan berkelanjutan. Sedangkan penilaian meliputi administrasi dan verifikasi fisik (lapangan).
Tim Evaluasi Proklim dibagi menjadi Tim Administrasi dan Tim Lapangan yang menilai kegiatan yang telah dilakukan masyarakat sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim serta kegiatan mitigasi terhadap perubahan iklim.
Selanjutnya, tim juri mencocokkan dokumen kegiatan tersebut dengan realitas di lapangan serta keberlanjutan. Juga lembaga masyarakat yang sangat penting untuk pelaksana dan pengambil kebijakan program
Kegiatan Proklim di Padukuhan Pondok adalah kegiatan perubahan iklim: gagal panen, air tanah dangkal, perubahan suhu udara dan penyakit.
Kegiatan adaptasi berupa kolam, sumur resapan, bangunan terjunan air, ketersediaan sarana irigasi, memperbaiki agar tidak ada genangan air.
Hasil evaluasi dari tim dapat dipergunakan sebagai bahan acuan untuk perbaikan perbaikan kedepanya, tetap semangat, kompak selalu dijaga kegotongroyongan, kekompakan dan kebersihan lingkungannya.
Padukuhan Pondok mewakili Kapanewon Depok maju dalam Lomba Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2023 tingkat Kabupaten Sleman bersama 10 Padukuhan lainya di Kabupaten Sleman: Padukuhan Sermo (Sumberarum, Moyudan), Padukuhan Klepu Lor (Sendangmulyo, Minggir), Padukuhan Terwilen (Margodadi, Sayegan), Padukuhan Jlapen (Pondokrejo, Tempel), Padukuhan Sangurejo (Wonokerto, Turi), Padukuhan Pencar (Sindumartani, Ngemplak), Padukuhan Cancangan (Wukirsari, Cangkringan), Padukuhan Kalirase (Trimulyo, Sleman), RW 01 Perumnas (Minomartani, Ngaglik), Padukuhan Sanggrahan (Tegaltirto, Berbah).
“Semoga Padukuhan Pondok peroleh hasil yang terbaik dan yang utama menginspirasi padukuhan lainnya untuk senantiasa melakukan usaha konkrit pengurangan risiko kerusakan lingkungan sehingga tetap menjaga lingkungan alam beserta ekosistem di dalamnya,” kata Reno Candra Sangaji selaku Lurah Condongcatur, Sabtu (1/7/2023). (Fan)