Erick Thohir: Indonesia Bisa Jadi Pop Culture Country

0
22

KABAREWISATA.COM – Jika ditanya, tema besar apa yang dapat menggambarkan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dalam dua kata? Jawabannya adalah festival budaya.

Ketua panitia pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Erick Thohir, mengatakan, di Solo, Jawa Tengah, pernikahan ini akan menjadi salah satu upaya untuk kembali membumikan adat istiadat yang sudah ada di berbagai daerah di Indonesia.

“Yang akan kita lakukan di pernikahan Kaesang – Erina ini adalah festival budaya,” kata Erick Thohir.

Di mana akan membumikan kembali pernikahan yang selama ini selalu kebarat-baratan agar kembali ke adat istiadat.

Nah, nanti dalam prosesi ngunduh mantu Kaesang-Erina akan digelar di Loji Gandrung yang akan diisi oleh proses adatnya. “Adapun di Pura Mangkunegaran akan dilangsungkan tasyakuran,” ujar Erick.

Rangkaian festival budaya tersebut didesain untuk mengajak keterlibatan warga Solo, Jawa Tengah, agar ikut hanyut dalam kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua pengantin.

Untuk itu, festival budaya ditempatkan di lokasi yang kerap dikunjungi warga Solo di akhir pekan dengan ditempatkan 9 panggung hiburan berbasis kesenian tradisional, mulai dari gamelan hingga musik keroncong.

Saat memeriksa kesiapan salah satu lokasi festival budaya di Pasar Triwindu, Jalan Dipenogoro, Solo, Erick menunjukkan lokasi kirab pengantin yang akan dimulai dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran.

“Ini akan menjadikan pesta rakyat di mana rakyat pun menjadi bagian. Ini adalah festival budaya supaya Solo menjadi objek wisata,” ujarnya.

Erick pun menegaskan, budaya yang berkembang di setiap daerah, baik budaya daerah Solo maupun kota-kota di Sumatera, jangan sampai hilang. “Karena budaya lokal merupakan kekuatan Indonesia dalam mengembangkan wisata,” ungkap Erick.

Setiap festival budaya harus dicarikan jalan menuju keekonomiannya sehingga Indonesia dapat menjadi sebuah Pop Culture Country.

Kalau Korea bisa jadi Pop Culture Country, mengapa kita tidak bisa? Mayoritas warga kita adalah anak muda. Generasi muda kita itu jangan dianggap remeh, mereka tidak “kaleng-kaleng”. “Dan tugas kita yang lebih senior adalah membantu mereka,” tutur Erick.

Indonesia, menurut Erick, punya bibit ke arah Pop Culture Country. Salah satunya muncul dari industri perfilman.

Dalam acara Festival Film Indonesia (FFI) belum lama ini, terungkap bahwa hingga November 2022 ada 51 juta orang Indonesia yang menonton di bioskop. Di mana 51 persen di antaranya menonton film Indonesia.

“Ini yang harus kita kembangkan. Ini yang harus kita jaga. Agar nanti ketika menjadi negara maju, tetap tanpa melakukan perubahan budaya,” katanya.

Pelaksanaan festival budaya yang juga dilangsungkan pada salah satu objek bersejarah di Solo, yaitu Pura Mangkunegaran, telah mendapatkan dukungan dari Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X yang masih berusia muda.

Kanjeng Gusti, menurut Erick, telah memiliki visi untuk mengembangkan Pura Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan.

Koordinasi dengan pihak Istana Pura Mangkunegaran, luar biasa membantu. “Karena Kanjeng Gusti punya visi, bagaimana festival budaya bisa dijadikan pusat kebudayaan sehingga nantinya menjadi pusat wisata. Di dalamnya ada kultur yang harus kita hormati. Itu bagian dari budaya kita. Itulah mengapa musiknya gamelan,” pungkas Erick. (*/Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here