Disnaker Sleman Lakukan Komunikasi dengan Dunia Industri

0
80

KABAREWISATA.COM – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman, Sutiasih, SP, MM, pada Kamis (23/2/2023), mengadakan rapat identifikasi bersama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan industri daerah Kabupaten Sleman yang anggotanya dari Disnaker dan Balai Latihan Kerja (BLK), juga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (HILLSI).

“Hal itu untuk mensinkronkan program-program yang ada di Disnaker dan BLK kaitannya dengan pelatihan dan penempatan tenaga kerja,” kata Sutiasih.

Bagi Sutiasih, hal ini sesuai dengan harapan dari dunia industri, dari mulai pelatihan hingga persiapan calon tenaga kerja.

“Kami selalu komunikasi bersama dengan dunia industri melalui rapat identifikasi, apa kekurangannya dan mana yang perlu disupport serta ditambahkan dari sisi dunia industri?” kata Sutiasih.

Kali ini pelatihan di BLK sebanyak 30 kali pertemuan dan di lembaga pelatihan kerja swasta sebanyak 12 kali pertemuan, dengan anggaran melalui dana APBD.

Kejuruannya pun bermacam-macam: otomotif, perbengkelan mobil dan sepeda motor, komputer, internet, marketing, teknisi HP, tata rias, menjahit, bordir, tata boga.

Sedangkan di LPK ada bahasa Inggris, bahasa Jepang, membatik, tata rias, boga dan melengkapi kekurangan dari BLK.

“Target kegiatan ini sasarannya adalah pencari kerja, penganggur atau setengah penganggur,” tandas Sutiasih.

Harapannya nanti setelah lulus bisa terserap di dunia industri. “Selain juga mandiri menjadi pekerja formal ataupun informal agar pengangguran di Sleman bisa ditekan,” tandasnya.

Sutiasih juga menjelaskan, dampak positif dari hasil padat karya 2022, yang berhasil menurunkan angka pengangguran. Berdasarkan data BPS, penurunan angka pengangguran tercatat 0,08 persen. Sehingga ia pun berharap data tersebut dapat terus menurun pada tahun 2023.

Dengan adanya pelatihan ini bisa menambah keterampilan warga Sleman yang masih menganggur agar mereka bisa mandiri.

“Dan tujuan pemerintah yakni mengurangi pengangguran dapat tercapai,” kata Sutiasih.

Seperti dikatakan Sutiasih, pelatihan ini menjadi ujung tombak kebangkitan perekonomian di Sleman yang akan menjadi lebih baik.

“Lebih dari dua tahun dilanda pandemi Covid-19 kini masyarakat mulai bangkit dengan menata kembali perekonomian,” papar Sutiasih.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang mulai melandai, di situlah kesempatan untuk bangkit. Saatnya masyarakat memulihkan perkonomian dan memulai kembali kehidupan seperti dulu sebelum pandemi Covid-19.

Sutiasih berharap pelatihan ini dapat bermanfaat dan dijadikan bekal para peserta untuk mengembangkan ketrampilannya. “Ilmu yang diperoleh hendaknya dapat dikembangkan untuk berinovasi dalam bekerja nantinya,” tandas Sutiasih.

Di tempat terpisah Ketua BPC PHRI Kabupaten Sleman, Joko Paromo, mendukung dengan adanya pelatihan atau magang bagi calon karyawan. “Karena hal ini akan membantu dalam mengadakan pelatihan dan demi sinergi pariwisata agar lebih berkembang,” kata Joko Paromo. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here