KABAREWISATA.COM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Kabupaten Sleman mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan aset kalurahan bagi Kalurahan Condongcatur bertempat di Opp Room Dinas PMK Kabupaten Sleman, Kamis (21/8/2025).
Kegiatan yang merupakan usulan Pagu Usulan Partisipasi Masyarakat (PUPM) Tahun 2024 Kalurahan Condongcatur diikuti 25 orang perwakilan unsur Pamong, Lembaga Kalurahan dan perwakilan unsur BPKal Condongcatur.
Menghadirkan narasumber dari BKAD Kabupaten Sleman, Balai Pendes DIY dan Dinas PMK Kabupaten Sleman, Bimtek dibuka oleh Y Purnama Kristiawan, MIP, Kepala Bidang Administrasi, Keuangan dan Aset Kalurahan Dinas PMK Sleman.
Tujuan Bimtek Pengelolaan Aset Desa/Kalurahan ini untuk meningkatkan kompetensi perangkat desa/kalurahan dalam memanfaatkan dan mengelola aset kalurahan secara optimal.
Aset di Kalurahan Condongcatur banyak dan komplek sehingga perlu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan aparatur kalurahan dalam pengelolaan aset kalurahan secara teknis sangat dibutuhkan agar dalam pengelolaan aset kalurahan dapat berjalan dengan efektif dan efisien dapat mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat kalurahan.
Diingatkan Y Purnama Kristiawan, MIP, Kepala Bidang Administrasi, Keuangan dan Aset Kalurahan Dinas PMK Sleman, pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset kalurahan untuk dapat mengurangi risiko penyalahgunaan aset.
Diharapkan, Bimtek kali ini dapat membantu perangkat desa/kalurahan dalam mengelola aset dengan lebih baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kalurahan.
Disampaikan Dini Nurul Hayati, Analis Keuangan Pusat dan Daerah BKAD Sleman, yang memberikan materi tentang pengelolaan aset desa, dasar hukum pengelolaan aset desa adalah Permendagri dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 43.1 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Perbub Sleman Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Aset Desa.
Aset Desa merupakan barang milik desa yang berasal dari kekayaan milik desa, dibeli atau diperoleh atas beban APBDes atau perolehan hak lainnya yang sah.
Pengelolaan Aset Desa mulai dari kegiatan perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendaluan aset desa.
Sedangkan Heni Setyowat, SH, MH dari Balai Pemdes Di Yogyakarta memaparkan materi tentang Penghapusan Aset Kalurahan, di mana kriteria penghapusan aset desa sesuai Perbub Sleman No. 23 Tahun 2017.
Pada pasal 52 disebutkan Aset Tanah atau Bangunan dengan pertimbangan rusak berat karena bencana/force major, tidak dapat digunakan secara optimal, diganti dengan bangunan baru, terkena planologi kota, digunakan untuk kepentingan umum juga karena rencana strategis pertahanan dan keamanan.
Untuk aset bukan tanah atau bangunan dengan pertimbangan teknis karena sudah rusak dan tidak diperbaiki, tidak dapat digunakan karena modernisasi, kadaluwarsa.
Sedangkan pertimbangan ekonomis karena optimalisasi aset yang berlebih atau lebih menguntungkan bagi desa apabila dihapus selanjutnya karena pertimbangan lain mungkin karena sebab kehilangan, kecurian atau terbakar atau karena hal-hal yang lain seperti mati (untuk hewan, tanaman atau ternak.
Ditambahkanya, untuk penghapusan aset strategis sesuai Permendagri terlebih dahulu dibuatkan Berita Acara dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa/Lurah setelah mendapatkan persetujuan Bupati/Walikota.
Sdangkan untuk Penjualan Aset dapat dilakukan melalui penjualan langsung dan atau lelang.
Penjualan langsung antara lain aset berupa meja, kursi, komputer serta tanaman tumbuhan dan ternak. Sedangkan penjualan melalui lelang antara lain aset berupa kendaraan bermotor, peralatan mesin dilengkapi dengan bukti penjualan dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa/Lurah tentang penjualan dan uang hasil penjualan dimasukkan dalam rekening kas desa dicatat sebagai Pendapatan Asli Desa.
Adapun dari tujuan Penghapusan Aset Desa itu sendiri untuk Mengoptimalkan pengelolaan aset desa karena aset desa yang tidak berguna disamping itu untuk mengurangi biaya pemeliharaan dan untuk meningkatkan efisiensi. (Fan)
