KABAREWISATA.COM – Semasa kuliah, Prof Dr Sugeng Priyadi, M.Hum, tak sengaja masuk jurusan Pendidikan Sejarah. Namun, justru hal itu yang mengantarkannya menjadi Guru Besar Ilmu Sejarah seperti saat ini.
Juga yang membuatnya menjadi penulis buku “Babad Banyumas” dengan beragam versi.
Banyumas Institute Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerja sama dengan SIP Publising Purwokerto dan Program Studi Pendidikan Sejarah UMP gelar diskusi dan peluncuran buku “Babad Banyumas Versi Mertadiredjan” dan “Genealogi Dinasti Banyumas”.
Kegiatan yang digelar pada 20 Maret 2023 lalu di Ruang Sidang Baru (RSB) lantai 2 FKIP UMP, Jl KH Ahmad Dahlan, Purwokerto, Jawa Tengah, dihadiri Wakil Dekan I FKIP UMP Dr Saefurrohman, PhD, Ketua Banyumas Institute UMP sekaligus penulis buku Prof Dr Sugeng Priyadi, M.Hum, perwakilan Bupati Banyumas dan Dinas Pendidikan Banyumas, Kaprodi Pendidikan Sejarah UMP dan Guru MGMP Sejarah se-Banyumas.
Ketua SIP Publishing, Indra Gunawan, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Prof Sugeng untuk menerbitkan buku-bukunya di SIP.
“Hal tersebut mampu membesarkan nama penerbitan kami seiring dengan karya-karya penulis yang cukup fenomenal,” kata Indra Gunawan.
Wakil Dekan I FKIP UMP, Dr Saefurrohman, PhD, berharap, buku yang ditulis Prof Sugeng itu mampu sampai dengan tepat kepada seluruh pembacanya.
“Semoga siswa-siswi maupun tenaga pendidik yang membaca baik di tingkat Sekolah Dasar, menengah, maupun perguruan tinggi mampu memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai sejarah Banyumas,” jelasnya.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Banyumas, Agus Anggraito AP, M.Si, mengingatkan untuk tidak melupakan dan meninggalkan sejarah.
“Dengan sejarah kita bisa mengetahui berbagai permasalahan yang telah terjadi sekaligus solusi alternatifnya,” kata Agus Anggraito.
Menurutnya, dengan sejarah kita juga dapat meneladani karakter positif dari pada pendahulu. Seperti halnya buku “Babad Banyumas versi Martadiredjan” ini yang sarat akan norma dan nilai yang relevan untuk diaktualisasikan dalam kehidupan masa kini. (Fan)