Delegasi IINTOA Nikmati Kehangatan Desa Wisata di Sleman

0
61

KABAREWISATA.COM – Mari budayakan beri kabar baik kepada siapapun dengan media apapun karena dengan begitu pariwisata bisa dengan cepat. Kabar baik yang dirangkai dari kenangan yang indah akan memberikan efek positif bagi masyarakat dan calon wisatawan.

Demikian pesan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Kus Endarto, saat menyambut delegasi Indonesia Inboud Tour Operator Association (IINTOA) di desa wisata ramah lingkungan Pancoh, Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Rabu siang (29/6/2022).

Di depan Ketua Umum IINTOA, Paul Edmundus Talo, dan jajaran Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), Kus Endarto mengatakan bahwa kunci kebangkitan pariwisata adalah inovasi dan kolaborasi.

“Kita bisa melihat bagaimana inovasi ibu-ibu pengelola desa wisata Pancoh dalam membuat aneka olahan dari salak pondoh seperti egg roll salak dan wingko salak,” kata Kus Endarto.

Dari survei Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman terhadap wisatawan asing seperti dari Eropa, egg roll salak ternyata sangat diminati. “Karena enak rasanya dan tak ditemukan di tempat lain,” kata Kus Endarto.

Sementara itu, Paul Talo menyampaikan ucapan terima kasih atas penyambutan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman dan Badan Promosi Pariwisata Sleman.

“Kami sangat menikmati kehangatan suasana khas pedesaan yang benar-benar merefleksikan Sapta Pesona,” tandas Paul.

Pengelola desa wisata Pancoh, Ngatijan, ketika menjelaskan sejarah berdirinya dan karakter yang dimiliki Pancoh menyinggung masyarakat yang berkarakter ramah lingkungan dan edukasi. “Kami juga diperkuat UMKM dan Omah Partaredjan yang kuat dalam kuliner,” terang Ngatijan, yang menambahkan motto desa wisata Pancoh adalah BICARA (Bersih, Indah, Cerdas, Aman, Ramah dan Asri).

Sebelum ke Pancoh, delegasi IINTOA yang terdiri dari 80 orang itu, menikmati famtrip di desa wisata Grogol, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, disambut oleh Bugiman dan segenap pengelola.

Di desa wisata Grogol ada beberapa paket yang disiapkan pengelola. Dan dengan antusias mereka mengikuti, meski dibagi ke dalam dua kelompok.

Mereka terlihat asyik belajar jemparingan Mataram, membuat wayang suket, belajar gamelan, belajar tatah sungging wayang, nutu pari (menumbuk padi) dan menikmati suasana khas pedesaan.

Sementara itu, Wahjudi Djaja selaku Badan Promosi Pariwisata Sleman saat dimintai pendapatnya mengatakan, BPPS mensupport kegiatan IINTOA di Sleman.

Bagi Wahjudi, hal ini menjadi media yang efektif untuk memperluas jaringan dalam upaya lebih memperkenalkan pariwisata di Kabupaten Sleman.

“Kolaborasi menjadi keniscayaan saat kita bergerak di bidang pariwisata,” kata Wahjudi.

Langkah itu, kata Wahjudi, tentu harus disambut insan wisata di Kabupaten Sleman untuk lebih mempersiapkan diri. “Apalagi saat ini kita memasuki musim libur sekolah,” pungkasnya.

Selepas beramah tamah dan praktik beragam olahan salak, delegasi melanjutkan kunjungan ke Candi Sambisari dan Candi Barong. Rangkaian kunjungan ke Sleman ini merupakan bagian dari program IINTOA Table Top Joglosemar 27-30 Juni 2022. (fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here