Cegah Perilaku Berisiko, KKN UAD Adakan Edukasi Kesehatan Remaja

0
47

KABAREWISATA.COM – Masa remaja adalah transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang melibatkan perubahan perkembangan fisik, seksual, psikologis dan sosial, yang terjadi pada waktu bersamaan.

Masa remaja merupakan masa eksperimen, pengambilan risiko, khususnya dalam perilaku berisiko dengan remaja lain.

Kenakalan remaja merupakan salah satu perilaku berisiko yang menjadi perhatian serius yang mencakup berbagai masalah seperti klitih, tawuran antarpelajar, penyalahgunaan narkoba serta perilaku seksual pranikah sebagai penyebab kehamilan tidak diinginkan (KTD) dan berujung pada pernikahan dini.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat. Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 94 Unit V.A.2 bekerjasama dengan Unit V.A.1 dan V.A.3 pada 8 Desember 2024 mengadakan edukasi kesehatan remaja di Masjid Khoirul Ummi RT 03 Kasih, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.

Kegiatan tersebut mengangkat tema “Wujudkan Karakter Positif Remaja sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Berisiko” yang  menghadirkan Erni Gustina, SKM, MPH (Dosen Kesehatan Masyarakat UAD) sebagai pemateri utama.

Pemateri memaparkan secara jelas mengenai dampak buruk pernikahan dini dan penggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), pentingnya membangun pergaulan yang sehat di tengah dinamika kehidupan anak muda zaman sekarang dan mengajak para remaja untuk menjauhi perilaku negatif atau menyimpang.

Menurutnya, hal tersebut dapat merugikan diri sendiri, orang lain, masa depan. Selain itu pemateri juga menekankan peran orang tua untuk melakukan pengawasan yang tepat dan menciptakan ruang yang positif bagi remaja.

Tujuan kegiatan edukasi kesehatan remaja tersebut untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan diri remaja serta menghindari perilaku berisiko dengan mengembangkan karakter positif yang secara alamiah sudah dimiliki oleh remaja.

Selain itu, program tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada para orang tua sebagai peran utama dalam tumbuh kembang remaja untuk menjaga dan memperhatikan kondisi anaknya agar dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, bertanggung jawab serta berdaya saing.

Masyarakat yang hadir terdiri dari orangtua dan remaja sangat antusias mengikuti kegiatan itu. Dan acara penyuluhan tersebut menjadi ruang diskusi yang aktif dengan adanya sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman.

Haryanto, salah satu peserta yang memiliki anak remaja, mengungkapkan, remaja harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama, menghindari pergaulan bebas, menjalankan hobi yang positif. “Dan orang tua juga harus membangun hubungan harmonis dengan anak,” ungkap Haryanto.

Dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat merasa lebih paham bagaimana menjaga diri anak-anak dan teman-temannya dari hal-hal yang merugikan.

Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar kolaborasi antara remaja, orang tua dan masyarakat terus terjalin dalam membangun generasi masa depan yang lebih baik. (Fan) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here