Berkembang, Batik Redjo Condongcatur Sleman

0
67
Anggota Kelompok Batik Redjo Condongcatur mengikuti bimtek batik tulis. (Foto: Pemkal Condongcatur)

KABAREWISATA.COM – Batik Redjo Condongcatur sampai saat ini telah melayani pemesanan seragam batik, khususnya seragam resmi pamong Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.

Selain itu BPKal, KWT Kalurahan Condongcatur, KPU DIY dan lainnya juga ikut memesan batik. Hingga saat ini Batik Redjo semakin berkembang setelah adanya berbagai pesanan dari luar.

Berkaitan hal itu sebanyak 20 orang anggota Kelompok Batik Redjo Condongcatur mengikuti bimtek batik tulis yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman pada 15 – 23 Juli 2024 di Gedung Serbaguna Kalurahan Condongcatur.

Kegiatan itu usulan Pemkal Condongcatur melalui PUPM tahun 2023 dan terealisasi tahun 2024. Dan Batik Redjo adalah kelompok batik unggulan dari Kalurahan Condongcatur yang terbentuk melalui proses PUPM.

Mereka sudah mendapatkan pelatihan sejak dari batik pemula sampai dengan batik pewarna alami. Dan setelah ikuti bimtek mereka dapat membentuk usaha mandiri.

Kali ini materi disampaikan Ketua Tim Pengembangan Produksi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Priya Sulaksana, ST, yang sudah keempat kalinya memberi materi bagi anggota Kelompok Batik Redjo.

Diawali pelatihan dasar batik, teknik pewarnaan alami, pelatihan batik warna kombinasi antara cap dan tulis, dilanjutkan teknis desain batik tulis.

Dalam pelatihan kali ini peserta dilatih menggambar, proses nyanting, colet warna, pewarnaan, lorot warna. Ke depan akan diberi pelatihan batik cap agar paham bagaimana batik cap dibuat atau diaplikasikan di media.

Disampaikan Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, Batik Redjo punya cirikhas warna alam atau pewarna alami yang ramah lingkungan dengan motif bunga melati Gambir.

Untuk membangun Kalurahan Condongcatur lebih makmur dan sejahtera diciptakanlah batik “Catur Manah Manunggal” yang punya arti empat hati dan empat rasa.

Hal itu digambarkan dengan simbol kuda (Kring Gorongan), macan (Kring Gejayan), burung (Kring Manukan) dan pedang (Kring Kentungan). Selain itu ada juga simbol melati Gambir sebagai pohon identitas Kalurahan Condongcatur.

Setelah mendapat pelatihan dan teknik dalam membuat desain batik tulis serta praktik membatik, Indrayati sangat senang bisa bergabung di Kelompok Batik Redjo. “Ke depan akan selalu mengikuti pelatihan,” katanya.

Batik Redjo selain produksi untuk stok dan pesanan, juga mengisi kegiatan belajar proses membatik di berbagai pertemuan seperti PKK, RW, padukuhan.

Disampaikan Titoniah, Ketua Kelompok Batik Redjo, ibu-ibu yang pernah mengikuti pelatihan sudah bergabung di Kelompok Batik Redjo. “Nantinya mereka bisa ikut pameran dan ekspo acara pemerintahan dan pameran potensi daerah Kabupaten Sleman,” kata Titoniah.

Ke depan, seperti disampaikan Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Depok Isti Fajaroh, bisa diusulkan kembali untuk manajemen kelembagaan dan digital marketing untuk pemasaran produk batik. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here