Muhammadiyah Gerakkan Kekuatan Nasional, Ratusan Relawan Diterjunkan Layani Penyintas Banjir dan Longsor

0
4

KABAREWISATA.COM – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggerakkan dukungan berskala nasional untuk merespon bencana alam di Aceh, Sumatra Utara  dan Sumatra Barat.

Dampak Siklon Seyar yang memicu hujan ekstrem, banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar pada 25 November 2025 menyebabkan kerusakan luas dan korban jiwa sehingga menuntut respons cepat dan terkoordinasi dari berbagai unsur MDMC di tingkat pusat sampai wilayah.

Sebagai langkah awal, MDMC telah mengirimkan tim asistensi tanggap darurat sekaligus mengkoordinasikan pengerahan tim-tim profesional MDMC se-Regional Sumatera dan MDMC se-Jawa.

Pola penempatan dukungan ditata berdasarkan wilayah terdampak. Dalam mendukung respons di Sumbar, dikerahkan MDMC dari provinsi-provinsi di Sumatera yang tidak terdampak langsung: Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung dan Jambi.

Dukungan untuk Sumut difokuskan melalui penguatan tim dari MDMC Jawa Tengah dan MDMC Jawa Timur yang akan bertugas di wilayah Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga hingga Langkat.

Adapun untuk respon di Aceh, MDMC Daerah Istimewa Yogyakarta dan MDMC Jawa Barat ditempatkan di wilayah Lhokseumawe dan Bireuen.

Masing-masing MDMC wilayah pendukung tersebut ditugaskan mendirikan pos pelayanan dengan rincian 7 lokasi pos pelayanan di Sumatera Barat, 4 lokasi pos pelayanan di Sumut dan 3 lokasi pos pelayanan di Aceh.

isampaikan Wakil Sekretaris LRB PP Muhammadiyah, Budi Santoso, data tersebut akan terus berkembang sesuai kebutuhan dan kecukupan sumber daya.

“Pos pelayanan tersebut menyediakan beberapa jenis layanan utama, antara lain layanan kesehatan, dukungan psikososial, penyediaan air bersih, hunian darurat, pendidikan darurat, distribusi bantuan permakanan dan logistik nonpangan,” kata Budi Santoso, Selasa (2/12/2025).

Pendekatan tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan mendesak penyintas sekaligus menjaga keberlangsungan layanan dasar di lokasi terdampak.

Pada kloter pertama ada 240 personel relawan dikerahkan ke Aceh, Sumut dan Sumbar. Tahap awal ini terdiri dari Tim Emergency Medical Team (EMT) MDMC yang berasal dari 13 RS Muhammadiyah-Aisyiyah, tim psikososial, tim logistik, tim manajemen posko koordinasi dan data-informasi (datin) serta Tim SAR Muhammadiyah.

Seluruhnya akan bersinergi dengan pemerintah daerah, lembaga penanggulangan bencana dan jaringan kemanusiaan lainnya di lapangan.

Masa penugasan relawan MDMC pada fase Tanggap Darurat Muhammadiyah ditetapkan hingga 5 Januari 2026 dan akan disesuaikan dengan perkembangan situasi di masing-masing daerah. “Seluruh operasi darurat ini didukung sepenuhnya oleh Lazismu,” papar Budi Santoso.

Melalui pengerahan kekuatan regional Sumatera dan dukungan lintas pulau dari DIY, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk hadir bersama warga terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here