KABAREWISATA.COM – Melalui momentum emas, Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) DIY bertekad terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dan menjadi inspirasi utama dalam membangun kesejahteraan sosial yang inklusif serta berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Setengah abad BK3S DIY akan meneguhkan komitmennya dalam pengabdian sosial berkelanjutan di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks,” kata pengurus BK3S DIY yang juga menjabat Lurah Condongcatur, Dr Reno Candra Sangaji, S.IP, M.IP, Senin (24/11/2025).
Lembaga sosial yang didirikan pada 2 Agustus 1975, belum lama ini merayakan ulang tahunnya ke-50 mengusung tema “Bersama Menginspirasi Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan”.
Ketua Umum BK3S DIY, GKR Hemas, mengatakan, sejalan dengan visi BK3S DIY dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang profesional, inklusif dan berkelanjutan, BK3S DIY telah memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat kapasitas lembaga kesejahteraan sosial di seluruh DIY. “Bahkan meluas ke luar DIY,” kata GKR Hemas.
Dikatakan GKR Hemas, upaya seperti pengembangan jaringan kemitraan, peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta inovasi layanan berbasis komunitas telah memperluas dampak dan menjadikan BK3S sebagai simpul penting dalam ekosistem kesejahteraan sosial.

“Hal ini selaras dengan arah pembangunan sosial DIY, khususnya melalui pancamulia yang menekankan penguatan kualitas hidup, pemberdayaan masyarakat dan tata kelola kelembagaan yang lebih baik,” papar GKR Hemas.
Ditambahkan Dr Sugiyanto, S.Sos, MM, Sekretaris Umum BK3S DIY, momentum kali ini dilaunching Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) BK3S dan penerbitan Journal of Society Bridge, penerbitan buku “Jejak Pengabdian dari Masa ke Masa BK3S DIY (1975–2025)”.
“Hal itu sebagai syiar keberadaan BK3S agar lebih dimengerti dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan,” kata Sugiyanto.
Memasuki usia emasnya, BK3S DIY dihadapkan pada tantangan sosial yang semakin kompleks. Mulai dari ketimpangan sosial, isu kesehatan mental, dinamika ekonomi keluarga hingga penanganan kelompok rentan yang membutuhkan pendekatan multidisiplin.
Diharapkan, BK3S semakin memperkuat peran sebagai rumah koordinasi yang ngemong, mengayomi dan mendorong kolaborasi lintas sektor.
“Penguatan data sosial, peningkatan profesionalitas pekerja sosial serta pemanfaatan teknologi informasi perlu menjadi langkah strategis untuk memastikan layanan yang lebih efektif dan tepat sasaran,” ungkap GKR Hemas.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, BK3S DIY membina 365 LKS berbagai lembaga kesejahteraan sosial, termasuk panti-panti asuhan, panti lansia, anak terlantar, anak yatim, juga rumah pelayanan.
Dalam membina lembaga-lembaga kesejahteraan sosial BK3S DIY melakukan pengkoordinasian kegiatan kesejahteraan sosial, pengembangan model pelayanan kesejahteraan sosial, penyelenggaraan forum komunikasi dan bimbingan konsultasi, penggalian potensi sumber kesejahteraan sosial.
Pembinaan BK3S DIY berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat DIY, terutama bagi anak-anak yatim piatu dan lansia yang membutuhkan perlindungan dan dukungan. (Fan)














