
KABAREWISATA.COM — Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY akan menyelenggarakan Olympiade Ahmad Dahlan (OlympicAD) Sekolah/Madrasah Muhammadiyah ke-8 Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta pada 22 – 23 November 2025.
Kegiatan tersebut menjadi ajang strategis dalam mempersiapkan peserta terbaik yang akan mewakili DIY pada OlympicAD Nasional 2026 di Makassar pada 12 – 14 Februari 2026.
OlympicAD tingkat wilayah DIY 2025 bertujuan memperkuat silaturahim antarsekolah dan madrasah Muhammadiyah, meningkatkan semangat berprestasi dalam bidang akademik, seni, olahraga dan keislaman serta menumbuhkan budaya kompetisi yang sehat.
Melalui kegiatan itu diharapkan lahir bibit-bibit unggul yang siap mengharumkan nama DIY di tingkat nasional sekaligus memperkuat posisi sekolah dan madrasah Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul dan berkemajuan.
Siswa-siswi seluruh jenjang sekolah dan madrasah Muhammadiyah di DIY yang menjadi perwakilan masing-masing daerah dengan total 27 cabang lomba. Untuk kabupaten dan kota mengirimkan maksimal 5 peserta per cabang, sesuai hasil seleksi tingkat daerah.
OlympicAD DIY 2025 diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta untuk Olimpiade Mata Pelajaran: Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, IPA, Ekonomi, Astronomi, Kebumian, Informatika.
SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta bidang ismu in Arabic, ismu in English, story telling, dakwah digital, news reading in English. SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta untuk Tilawatil Qur’an, Fahmil Qur’an, Hifdzil Qur’an, Kaligrafi. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta untuk esport, robotik, film Indie, musikalisasi puisi.
Sedangkan di UAD Kampus 1B untuk Best Practice pengelolaan sekolah, inovasi pembelajaran, business plan, Karya Tulis Ilmiah, desain poster.
Dengan semangat unggul dan berkemajuan, OlympicAD tingkat wilayah DIY 2025 menjadi momentum penting dalam membina talenta terbaik Muhammadiyah dan mengantarkan Yogyakarta tampil optimal di OlympicAD Nasional 2026 di Makassar.
OlympicAD Tingkat DIY diikuti 1.681 peserta, mulai dari kepala sekolah, guru dan peserta didik sekolah dan madrasah Muhammadiyah dari seluruh jenjang pendidikan di DIY. Peserta adalah para juara Olympicad seleksi tingkat daerah.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY, Achmad Muhamad, M.Ag, menyampaikan, OlympicAD bukan sekadar ajang perlombaan. “Tetapi bagian dari tradisi besar dalam sejarah Muhammadiyah,” paparnya di Gedung PWM DIY, Jl Gedongkuning, Kamis (20/11/2025).
Sejak era 1925-an, kata Achmad Muhammad, kompetisi yang dulu dikenal sebagai Congres Moerid telah menjadi ruang untuk merajut silaturahim. “Sekaligus menumbuhkan semangat kompetisi,” tandasnya.
Achmad berpesan, pentingnya proses pembinaan yang menyeluruh agar kontingen DIY dapat tampil optimal di kancah nasional.
“Dinamika yang hadir dalam olimpiade ini mesti diselesaikan dengan baik sebagai satu kesatuan utuh dari proses pembelajaran,” ujarnya.
Sejatinya, yang berprestasi bukan hanya mereka yang menjadi juara, melainkan mereka yang berani untuk berkompetisi. Ditambahkan Dr Sarjilah, M.Pd, panitia OlympicAD DIY, olympiade merupakan tradisi besar yang diwariskan para pendahulu Muhammadiyah.
“Semangat berkompetisi yang berdasarkan nilai-nilai perjuangan harus menjadi motivasi tersendiri bagi seluruh peserta,” kata Sarjilah. “Begitu pula nilai etika kejujuran dan sportivitas demi membangun persaingan yang sehat.”
Dengan terselenggaranya OlympicAD DIY 2025, Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY berharap kegiatan ini menjadi penyemai potensi generasi muda Muhammadiyah yang unggul, berkarakter dan mampu berkontribusi secara luas bagi persyarikatan maupun bangsa. (Fan)
















