Resmikan Infrastruktur Padat Karya Tahap 2, Danang Sebut Komitmen Pembangunan yang Berkeadilan

0
4

KABAREWISATA.COM – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, meresmikan sejumlah infrastruktur hasil kegiatan Padat Karya APBD Kabupaten Sleman Tahap 2 Tahun Anggaran 2025, Senin (3/11/2025).

Peresmian berupa penandatanganan prasasti dan pemotongan pita di Watuadeg, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman.

Ada tiga insfratruktur yang diresmikan pada kegiatan Padat Karya APBD Kabupaten Sleman Tahap 2: saluran irigasi di Padukuhan Bolu Margokaton Seyegan, corblok jalan, talud dan gorong-gorong di Padukuhan Bayeman Bangunkerto Turi serta corblok jalan di Padukuhan Watuadeg Jogotirto Berbah.

Menurut Danang, kegiatan tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. “Juga memperluas kesempatan kerja, menjamin ketersediaan infrastruktur yang memadai serta memperkuat ketahanan sosial ekonomi di tingkat masyarakat,” kata Danang.

Padat karya ini, kata Danang, juga merupakan gerakan sosial ekonomi yang mengedepankan semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat.

“Melalui program ini, Pemkab Sleman berupaya menggerakkan potensi warga untuk ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan pembangunan wilayahnya,” ujar Danang.

Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk terus mendorong pelaksanaan program padat karya sebagai bagian dari strategi pembangunan yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat.

Program padat karya diharapkan benar-benar memberikan dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat fondasi ekonomi lokal di wilayah pedesaan.

Disampaikan Epiphana Kristiyani, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman, padat karya dilaksanakan total di tujuh lokasi dengan anggaran sebesar Rp 160 juta tiap lokasi.

Kegiatan padat karya melibatkan 42 orang tenaga kerja di setiap lokasi sehingga total sebanyak 294 orang tenaga kerja telah berpartisipasi dalam tujuh kegiatan padat karya.

“Program itu bertujuan untuk menambah pendapatan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Epiphana Kristiyani.

Padat karya diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru, terutama bagi masyarakat yang menganggur atau setengah menganggur, dengan jam kerja kurang dari 40 jam per minggu. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here