
KABAREWISATA.COM – Gagasan pendirian Museum Kartun Indonesia yang diinisiasi para kartunis dari Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) mendapat dukungan dari Senator asal Jawa Tengah, Dr H Abdul Kholik, SH, M.Si.
Dukungan tersebut disampaikan saat Presidium Pakarti yang dipimpin Abdullah Ibnu Thalhah melakukan audiensi di Kantor DPD RI Jawa Tengah, belum lama ini.
Abdul Kholik menilai, pendirian Museum Kartun Indonesia merupakan langkah strategis untuk melestarikan sejarah, seni dan nilai kebudayaan bangsa melalui medium popular yang dekat dengan masyarakat.
Kartun bukan sekadar hiburan visual, tetapi refleksi sosial dan budaya bangsa. “Museum Kartun Indonesia dapat menjadi ruang edukatif dan menumbuhkan kesadaran kritis generasi muda,” ujar Abdul Kholik.
Menurutnya, keberadaan museum ini juga akan memperkuat posisi Indonesia dalam peta seni visual dunia dan menjadi sarana diplomasi budaya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Jawa Tengah, Eris Yunianto, juga memberikan dukungan. Ia menilai, museum ini sangat relevan dengan upaya memperkuat ekosistem kebudayaan daerah serta memperkaya destinasi budaya di Kota Semarang, yang memiliki sejarah panjang dalam dunia seni dan pers.
Presidium Pakarti, Abdullah Ibnu Thalhah, menjelaskan, museum nantinya akan menjadi pusat dokumentasi, edukasi visual, riset dan pameran permanen. “Sekaligus ruang ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis budaya,” tandasnya.
Museum Kartun Indonesia direncanakan berdiri di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan akan dilengkapi dengan galeri pameran, ruang edukasi, perpustakaan, studio workshop serta galeri digital interaktif.
Rencana pendirian museum tersebut akan dimantapkan dalam FGD dan Musyawarah Besar (Mubes) Pakarti yang akan digelar pada 18 – 19 Oktober 2025 di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, bersamaan dengan pameran internasional Semarang Cartoonfest.
Dengan semakin luasnya dukungan dari berbagai kalangan, gagasan Museum Kartun Indonesia kini memasuki tahap penyusunan naskah akademik dan pemetaan kerja sama antar lembaga, termasuk dengan pemerintah daerah dan komunitas seni budaya di seluruh Indonesia. (bam/fan)