KABAREWISATA.COM – SD Negeri Karanggondang, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, punya cara unik dalam meramu kegiatan kokurikuler sekolah untuk menyongsong peringatan Hari Batik yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.
SD Negeri Karanggondang mengajak seluruh siswa untuk membuat kreasi batik dengan memanfaatkan limbah kertas yang ada di sekolah.
Program tersebut yang bernama Litacantik (Limbah Kertas Menjadi Cap Batik) telah terlaksana pada 29 – 30 September 2025, diawali dengan kegiatan read aloud atau membaca nyaring dengan buku yang bertemakan pencemaran lingkungan.
Melalui kegiatan tersebut siswa-siswi diajak untuk melakukan pengamatan sampah yang ada di lingkungan sekolah dan mendiskusikan dampaknya. Dari hasil pengamatan, ternyata sampah kertas menjadi salah satu sampah terbanyak yang ada di lingkungan sekolah.
Atas dasar itulah SD Negeri Karanggondang mengajak siswa-siswi untuk memanfaatkan sampah kertas menjadi hal yang lebih bermanfaat.
Kegiatan tersebut dibagi menjadi tiga fase kelompok belajar. Fase A terdiri dari kelas 1 dan 2 membuat batik pada totebag. Kelompok Fase B: kelas 3 dan 4, membuat taplak dengan teknik jumputan. Keunikan dari kelompok ini, siswa-siswi menggunakan kertas bekas yang diremas menjadi bulatan kecil sebagai pengganti kelereng yang diikat pada kain.
Sedangkan untuk kelompok fase C: kelas 5 dan 6, membuat batik cap dengan memanfaatkan kertas karton bekas menjadi alat cap batik.
Proses membatik dimulai dengan pembuatan alat cap batik menggunakan kertas karton bekas. Kertas yang dipotong memanjang kemudian ditempel di kertas sesuai pola yang diinginkan. Setelah itu, ditempel pada kayu papan cetak yang sudah disediakan. Jadilah alat cap batik yang siap digunakan.
Tahap selanjutnya, siswa-siswi mencelupkan cap batik pada malam yang sudah dipanaskan. Lalu, membuat pola dengan menempelkan cap pada kain sesuai dengan kreativitas masing-masing.
Setelah pola selesai dicap, kain diwarnai dan dilanjutkan dengan teknik melorod (menghilangkan lilin atau malam dari kain sehingga motif yang diinginkan terlihat).
Hasil dari membatik tersebut akan dipamerkan pada peringatan Hari Batik di sekolah pada 2 Oktober 2025. Melalui program Litacantik, yang merupakan salah satu program unggulan SD Negeri Karanggondang, tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan proses pembuatan batik saja.
Disampaikan Nasiatul Hidayah, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Karanggondang, melalui program Limbah Kertas Menjadi Cap Batik menanamkan kesadaran lingkungan pada anak sejak dini.
Farah, siswi kelas 6, sangat senang bisa membuat batik cap. “Karena saya bisa membuat cap sesuai kreativitas sendiri,” ungkapnya. (Isyani, Guru SD Negeri Karanggondang)