KABAREWISATA.COM – Sebanyak 35 orang perupa gelar pameran di Jogja Gallery, Jl Pekapalan No 7 Alun-alun Utara, Gondomanan, Yogyakarta, pada 10-20 Agustus 2025.
Event tersebut bersamaan dengan peluncuran buku tentang proses perjalanan konservasi alam di hutan baru, Gunung Batu Giri Sela Kandha, Desa Wunung, Wonosari, Gunungkidul, yang dilakukan Dr Sugiharto Soeleman yang akrab disapa Pak Gi.
Disampaikan Alex Luthfie R selalu kurator, seorang perupa memiliki kebebasan berekspresi untuk menyampaikan ide atau gagasan seninya.
“Kebebasan berekspresi membuatnya lebih berani dalam berkarya dan dapat menawarkan perspektif baru tentang wujud seni yang bisa mewakili identitas diri,” kata Alex, Kamis (14/8/2025).
Bagi Alex, praktik kreatif dengan kemampuan berpikir out of the box akan menghasilkan ide-ide inovatif dan solusi baru.
Kali ini, Jogja Gallery mengundang 35 perupa: pelukis, pegrafis, pematung, fotografer dan perupa instalasi. Mereka meramaikan pameran seni rupa bertajuk “The Story of Giri Sela Kandha” yang digagas Daru Artono (pengelola dan kurator Jogja Gallery Yogyakarta).
Pameran tersebut konsepnya eksplorasi indahnya alam yang mencakup semua aspek: hubungan manusia dengan alam. Dan peserta pameran melakukan riset untuk memperoleh inspirasi dari denyut kehidupan alam Giri Sela Kandha.
Filosofi pameran tersebut, kata Alex Luthfie, sebagai refleksi emosi dan pengalaman keindahan. “Konteks tema, teknik dan media tidak ada batasan, perupa juga bebas menafsirkan subjek dan objeknya,” papar Alex.
Dalam pameran terlihat corak atau gaya seninya tidak dibatasi oleh isme. Karena pameran tersebut fokus pada pemikiran kreatif dan diharapkan berani keluar dari kebiasaan.
Sebagai pemantik dan sumber inspirasi, alam pegunungan Giri Sela Kandha sudah menyediakan semua yang dibutuhkan oleh perupa. Dan proses kreatif bisa dilakukan di lokasi atau dikerjakan di ruang studio. (Fan)