KABAREWISATA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia, Kadin DIY melalui Bidang Pariwisata menggelar Focus Group Discussion (FGD) World Tourism Day 2024 di Royal Malioboro Hotel Yogyakarta, Jumat (27/9/2024).
Wakil Ketua Umum Kadin DIY Bidang Pariwisata, Ir. Arif Effendi, menekankan pentingnya sektor pariwisata sebagai pilar ekonomi global yang memberi mata pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Namun, Arif menyoroti dampak pandemi Covid-19 yang sempat melumpuhkan sektor ini, sehingga diperlukan kebijakan investasi pariwisata yang lebih berkelanjutan. “Tahun ini, pariwisata Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif. Berdasarkan Travel and Tourism Development Index dari World Economic Forum, peringkat Indonesia naik ke posisi 22 dari 119 negara, melonjak 10 tingkat sejak 2021,” ujarnya.
Arif juga menjelaskan tren wisata petualangan yang kini menjadi segmen paling pesat berkembang di dunia, dengan daya tarik yang mampu memperpanjang durasi kunjungan, meningkatkan pengeluaran wisatawan, serta memberi nilai lebih bagi mereka. “Di DIY, potensi pariwisata sangat besar, terutama dengan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya,” tambahnya.
Khusus di DIY, mayoritas pelaku usaha pariwisata adalah UMKM, menunjukkan betapa terbukanya sektor ini dan berkelanjutan bagi perkembangan ekonomi lokal. “Pariwisata DIY bukan hanya berkontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi, tetapi juga menjaga sosial budaya dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Arif mengakui Bali masih menjadi magnet utama wisatawan dunia, namun ia mendorong DIY untuk terus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing di level global. “Melalui FGD ini, Kadin DIY berharap dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang mendorong pengembangan pariwisata berkelas dunia di DIY,” tuturnya.
Acara ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Iskandar Waworuntu, Tazbir Abdullah, dan Romo Jammes Spillane, dengan moderator Rommy Heryanto, serta mengusung tema “Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan Berkelas Dunia.”
Kadin DIY berharap diskusi ini akan menjadi langkah awal menuju industri pariwisata DIY yang lebih maju dan berkelanjutan.
Sementara itu menurut salah satu nara sumber FGD, Tazbir Abdullah bahwa penyelenggaraan FGD dalam rangka peringatan World Tourism Day 2024 menjadi sangat penting sebagai evaluasi dan strategi pariwisata Yogyakarta ke depan.
“Setiap tahun itu ada world tourism day atau hari pariwisata dunia dan di banyak negara ini dijadikan momentum untuk bercerita tentang evaluasi dan strategi pariwisata mereka ke depan, tetapi kita melihat tahun 2024 ini Jogja sudah last minute kok masih adem ayem belum ada gerakan tersebut,” ungkap Tazbir, mantan Kepala Dinas Pariwisata DIY tahun 2007 – 2014.
‘Sebenarnya kami berharap FGD pariwisata semacam ini semestinya diinisiasi oleh pemda DIY, karena melalui FGD ini kolaborasi seluruh stake holder pariwisata jadi lebih baik, kesepakatan dan evaluasi juga akan didapat, kita dari Kadin DIY bidang pariwisata akan segera merumuskan hasil FGD hari ini dan menyampaikannya ke pemda DIY sebagai masukan,” pungkasnya. (soe)