KABAREWISATA.COM, YOGYAKARTA – Lions Club Internasional Distrik 307 B2 Wilayah 3 bersama Pramita Lab mengadakan bakti sosial (Baksos) berupa skrining Diabetes Mellitus (DM) dan papsmear dengan biaya ditanggung BPJS Kesehatan, Sabtu (3/2/2024), di Royal Darmo Malioboro Hotel Yogyakarta.
Kegiatan baksos tersebut, seperti disampaikan Ketua Wilayah 3 Fitriana Dwi Hartanti, dihadiri member Lions Clubs Internasional Distrik 307 B2 dan diikuti 150 orang warga masyarakat di Kota Yogyakarta.
Lions Club sebagai organisasi yang terdiri para relawan, volunteer kemanusiaan, orang-orang yang memiliki jiwa pengabdian tinggi, telah banyak berperan dalam menjadi mitra pemerintah dalam kontribusinya menanggulangi pengentasan masalah sosial.
Melalui kegiatan bakti sosial tersebut diharapkan ada peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kegiatan kemanusiaan lainnya sehingga keberadaan Lions Club Internasional Distrik 307 B2 Wilayah 3 tetap memiliki kiprah luas yang sangat diharapkan oleh masyarakat.
Berbagai macam upaya dari Pemerintah Daerah, segenap pemangku kepentingan, dunia kesehatan, dunia usaha, institusi negeri maupun swasta masih sangat memerlukan dukungan dari segenap fellow Lions untuk berpartisipasi berperan aktif dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Fitriana Dwi Hartanti menjelaskan, kegiatan bakti sosial ini dapat terlaksana dengan baik karena dukungan dari 21 Clubs di Wilayah 3 dan banyak pihak di Lions Clubs Internasional Distrik 307 B2 Wilayah 3.
“Semoga bakti sosial ini dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan,” kata Fitriana Dwi Hartanti.
Diharapkan warga masyarakat dapat lebih menjaga kesehatan agar hidup sehat. Seperti disampaikan Project Officer sekaligus Presiden Lions Club Yogyakarta Roro Jonggrang, Agnes Ratna Dwiyanti Purnama, SH, penyelenggaraan kegiatan baksos ini merupakan salah satu upaya dari Lions Club Internasional Distrik 307 B2 Wilayah 3 dan Lions Club Yogyakarta Roro Jonggrang untuk mengajak kepedulian masyarakat guna meringankan beban masyarakat dalam menjaga kesehatan.
Menurut Agnes, banyak warga masyarakat yang tidak mau periksa kesehatan karena mahalnya biaya periksa. “Dalam kegiatan ini antusias masyarakat cukup luar biasa,” kata Agnes. (Fan)