KABAREWISATA.COM – Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi tuan rumah ajang bergengsi Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2023 yang dipusatkan di Galaxy Hotel pada 18-20 Oktober 2023. Acara tersebut juga menghadirkan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) yang menarik perhatian kurang lebih 300 peserta dari 36 kota dan kabupaten, dengan 22 pembicara, serta total peserta kegiatan Workshop Kreatif sebanyak 790 orang.
Pada acara ICCF 2023 ini, beragam ide kreatif telah dipresentasikan oleh para peserta yang mewakili berbagai elemen Hexa Helix Ekonomi Kreatif seperti pengusaha/UMKM, komunitas, pemerintah daerah, media, dan agregator dari seluruh penjuru Indonesia.
Tema besar ICCF tahun ini, “Cangkurah Kayuh Baimbai,” dihadirkan untuk mendorong semangat kolaborasi, kebersamaan, dan kekompakan dalam mencapai tujuan bersama, yang tercermin dalam ide-ide kreatif yang ditawarkan.
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi salah satu peserta yang tampil dalam ICCF 2023. Mereka menyajikan materi menarik dengan judul, “Bantul Land Of Craftsmanship, Aktivasi Kreatif di Bantul Creative Park.” Tim ahli yang menghadirkan presentasi ini terdiri dari Gregorius Sri Wuryanto, Affi Kreshna, Misbakhul Munir, Azfa Mutiara Ahmad Pabulo, dan Citra Indah Pramastuti.
Kabupaten Bantul dikenal memiliki ekosistem kerajinan yang menghasilkan produk bernilai ekspor terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka menyadari pentingnya strategi “city branding” untuk meningkatkan daya saing. Namun Kawasan Pasar Seni dan Wisata Gabusan (PSWG) seluas 5 hektar masih belum sepenuhnya terkelola dan kurang menarik bagi para investor.
Isu utama yang dihadapi mereka adalah rendahnya daya tarik dan daya saing PSWG sebagai lokasi untuk acara kreatif dan pameran produk ekonomi kreatif yang terkurasi, yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam ekosistem Kerajinan & Seni Rakyat, dan mendukung city branding “Bantul Land of Craftsmanship” secara berkelanjutan dan terstruktur.
Kabupaten Bantul mengusulkan solusi dengan mengaktifkan ruang kreatif di PSWG dengan melibatkan ekosistem kerajinan nasional dan internasional, dengan dukungan sistem kuratorial yang terintegrasi. Langkah ini diharapkan akan menjadi jawaban atas tantangan yang dihadapi dan akan meningkatkan daya tarik PSWG.
Selain itu, presentasi juga menjelaskan Gerakan Kalcer Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyoroti pentingnya membangun Keistimewaan Tradisi dalam Kebudayaan Kontemporer yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada produk lokal yang bersaing secara global.
Partisipasi Kabupaten Bantul dalam ICCF 2023 adalah bukti komitmen mereka dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatifnya dan mendukung visi Indonesia sebagai pusat kreasi dan inovasi. Acara ini menjadi platform bagi daerah-daerah di Indonesia untuk berbagi ide, menginspirasi kolaborasi yang kuat, dan membuktikan bahwa kreativitas adalah kunci dalam menghadapi tantangan masa depan. (*/soe)