KABAREWISATA.COM – Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo, menjadi narasumber dalam Workshop Life Skill berupa wawasan kebangsaan (Wasbang) yang diikuti Fasilisator Kabupaten/Kota se-DIY dan dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN DIY Dra. Andi Ritamariani, dr. Aris Nugraha (BKKBN DIY) dan Kapenrem 072/Pmk Kapten Arh Siswoto Nurharjo.
Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo, berharap kepada peserta agar mengerti gambaran tentang wawasan kebangsaan, bela negara dan cinta kepada tanah air. “Dengan sasaran supaya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Brigjen TNI Joko Purnomo.
Munculnya stunting merupakan akibat pernikahan dini. “Indonesia saat ini masih dalam penjajahan, di mana banyak sumber daya dan kekayaaan bangsa Indonesia dikuasai oleh negara lain,” ungkap Brigjen TNI Joko Purnomo.
Fenomena konflik ke depan, dijelaskan Danrem 072/Pamungkas, adalah pangan, air dan energi. “Sehingga bangsa Indonesia harus bersikap bagaimana anak cucu kita ke depan pada tahun 2045,” ungkap Danrem 072/Pamungkas.
Danrem 072/Pamungkas menjelaskan, generasi remaja sekarang lebih suka budaya asing. “Padahal orang asing lebih suka budaya bangsa Indonesia,” tandasnya.
Menurutnya, budaya remaja saat ini adalah tawuran, pelanggaran lalu lintas, Narkoba, merokok dan miras.
Persepsi yang diharapkan tentang bela negara, kata Danrem 072/Pamungkas, setiap warga negara harus merasa sebagai orang Indonesia, membela Indonesia apapun profesi untuk kepentingan nasional serta menjaga persatuan dan kesatuan.
“Nilai yang diharapkan dalam suatu bela negara yaitu mempunyai jiwa sederhana, ksatria, ramah, tanggung jawab, tahan uji, gotong royong, kerja keras dan harus rela berkorban,” kata Brigjen TNI Joko Purnomo.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta bertempat di Dharma Ballroom The Manohara Hotel Yogyakarta Jl. Affandi No.35 Gejayan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (21/9/2023), Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Dra. Andi Ritamariani, M.Pd., mengatakan, permasalahan remaja setiap hari pasti ada. “Tetapi masih ada yang berbuat positif,” katanya.
Bagi Andi Ritamariani, life skill pada remaja merupakan upaya memperdayakan remaja dalam meningkatkan kemampuan diri.
Selain itu, meningkatkan kemampuan fasilitator guna mendampingi dan menjadi konseling bagi remaja di masyarakat. Harapannya, semua bisa mewujudkan generasi emas pada tahun 2045. (Fan)