KABAREWISATA.COM – Upacara adat Saparan Bekakak kembali digelar di Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Jum’at (1/9/2023) siang, dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Saparan Bekakak diawali dengan acara seremonial di Lapangan Kantor Kalurahan Ambarketawang diikuti seluruh peserta kirab dan pejabat.
Kemudian, dilanjutkan dengan kirab bekakak menuju situs gunung Gamping. Dimeriahkan ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk yang unik, pasukan bregada dan berbagai kesenian lainnya.
Lurah Ambarketawang, Sumaryanto, menjelaskan, kegiatan rutin ini diadakan setiap tanggal 15 bulan Sapar dalam penanggalan Jawa.
Upacara ini ditujukan untuk menghormati pengabdian tokoh masyarakat di daerah tersebut: Ki Wirasuta dan istrinya. Seorang abdi dalem yang setia kepada Sri Sultan Hamengkubuwono I atau Pangeran Mangkubumi.
Salah satu acara inti dalam Saparan Bekakak ini adalah membawa kirab bekakak mulai dari kantor Kalurahan Ambarketawang, kemudian menyembelih secara simbolis bekakak tersebut di gunung Gamping.
Bekakak sendiri adalah boneka tiruan berbentuk sepasang pengantin yang terbuat dari tepung ketan dan diisi dengan gula merah. Tujuannya untuk memohon keselamatan bagi masyarakat sekitar agar terhindar dari segala macam bencana.
Bupati Sleman, Kustini, mengaku bangga sekaligus mengapresiasi masyarakat Ambarketawang yang telah menggelar kegiatan tersebut. “Hal ini adalah wujud greget masyarakat dalam melestarikan budaya yang sudah ada di Ambarketawang sejak ratusan tahun yang lalu,” kata Kustini.
Semangat golong gilig masyarakat Ambarketawang, menurut Kustini, adalah modal yang penting guna mendorong pembangunan di wilayah tersebut.
“Ini menandakan Kalurahan Ambarketawang masyarakatnya guyup rukun, kompak dan semangat untuk nguri-uri kebudayaan dan kearifan lokal,” ungkapnya. (Fan)