KABAREWISATA.COM – Pemerintah Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, belum lama ini mengikuti Lomba Evaluasi Perkembangan Desa dan Kalurahan (EPDesKel) Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2023 yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (PMK) Kabupaten Sleman.
Kalurahan Condongcatur mendapat giliran ke-12 untuk klarifikasi lapangan oleh Tim Juri Epdeskel di Gedung Serbaguna Condongcatur, diawali tari “Wira Pertiwi” oleh Khalila Zahra Regita Pertiwi dan Khairunnisa Fadhila Rahayu dari Sanggar Tari Pradhita Padukuhan Joho.
Panewu Depok, Wawan Widiantoro, menjelaskan, Kalurahan Condongcatur merupakan salah satu dari 3 kalurahan yang ada di Kapanewon Depok untuk mengikuti lomba Evaluasi Perkembamgan Desa dan Kalurahan (Epdeskel) tingkat Kabupaten Sleman.
Menurut Wawan, Kalurahan Condongcatur adalah satu dari 86 kalurahan yang ada di Kabupaten Sleman yang membuat terobosan pembangunan berbasis di RW dengan pemberian bantuan dana sebesar Rp 40 juta tiap RW per tahunnya.
“Dengan program ini dapat membangkitkan swadaya masyarakat dan gotong royong untuk berlomba-lomba dalam melakukan pembangunan di wilayah RW-nya masing-masing,” kata Wawan.
Di samping itu, Condongcatur juga berinovasi dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat melalui Klinik Nyawiji.
Kepala Dinas PMK Sleman, Samsul Bakri, menjelaskan, Epdeskel yang dilaksanakan setiap tahun secara berjenjang dan bergiliran di semua kalurahan di Kabupaten Sleman bertujuan untuk mengukur, memotret dan melihat sejauhmana pelaksanaan kegiatan pembangunan yang ada di kalurahan.
“Tidak hanya pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan nonfisik atau pemberdayaan masyarakatnya,” kata Samsul Bakri, Senin (14/8/2023).
Kata Samsul, semua kegiatan itu dapat tergambar dalam dokumen administrasi yang yang ada. “Harapannya, selalu budayakan tertib administrasi yang tidak hanya mencatat segalanya tapi juga melaksanakan kegiatan yang mengacu pada dokumen perencanaan dan sesuai aturan yang ada,” papar Samsul.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, menyampaikan pentingnya sebuah evaluasi dalam setiap bidang kegiatan. “Karena merupakan salah satu cara untuk mengukur pekerjaan dari kinerja Kalurahan Condongcatur,” kata Reno.
Setelah adanya evaluasi ini, kata Reno, kita menjadi tahu posisinya secara administrasi apa yang kurang ataupun belum lengkap. “Agar dapat dilakukan pembenahan ke depannya,” ucap Reno.
Evaluasi perkembangan desa/kalurahan adalah proses penilaian untuk mengukur kemajuan dan pencapaian dalam berbagai aspek kehidupan desa/kalurahan untuk mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan yang dihadapi oleh desa/kalurahan dalam mencapai tujuan pembangunan.
Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi infrastruktur, kesehatan, pendidikan, ekonomi, budaya, lingkungan, sosial dan partisipasi masyarakat.
Dengan melakukan evaluasi, pihak Pemerintah Kabupaten Sleman dapat menilai efektivitas program dan kebijakan yang telah diterapkan serta direncanakan oleh kalurahan untuk langkah-langkah lebih lanjut guna meningkatkan kinerja dan pelaksanaan kegiatan .
Dinas PMK Sleman menetapkan 17 kalurahan yang mewakili kapanewonya dalam lomba Evaluasi Perkembangan Desa dan Kalurahan (EPDesKel) Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2023.
Kalurahan tersebut adalah Margomulyo (Sayegan), Triharjo (Sleman), Sumbersari (Moyudan), Umbulharjo (Cangkringan), Sidoarum (Godean), Donokerto (Turi), Wukirharjo (Prambanan), Pakembinangun (Pakem), Banyuraden (Gamping), Minomartani (Ngaglik), Umbulmartani (Ngemplak), Condongcatur (Depok), Sumberadi (Mlati), Tirtomartani (Kalasan), Sendangarum (Minggir), Tegaltirto (Berbah), Mororejo (Tempel). (Fan)