KABAREWISATA.COM – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Akademi Farmasi Indonesia (AFIYO) Tahun Akademik 2022/2023 terdiri dari apt Erma Yunita, MSc (Ketua) dengan anggota terdiri dari apt Andi Wijaya, S.Far, M.Farm, apt Danang Yulianto, SSi, M.Farm, apt Dra Harti Astuti, MSi, apt Deny Kusuma, SSi, M.Farm, mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa menciptakan produk inovasi tanaman obat keluarga untuk terapi pencegahan hiperkolesterol.
“Selain itu juga melakukan edukasi dan pengenalan tanaman obat keluarga untuk hiperkolesterol,” kata apt Andi Wijaya, S.Far, M.Farm selaku Direktur Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta, Minggu (5/3/2023).
Dikatakan Andi, salah satu upaya untuk mengendalikan dan mencegah penyakit hiperkolesterol adalah perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Padukuhan Kepuh, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, dengan kegiatan memberikan penyuluhan pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk penyakit hiperkolesterol. “Dari mulai pengenalan hingga ke pengembangan produk inovasinya,” tambah Andi Wijaya.
Seperti disampaikan Acep Diyantoro, SE selaku Dukuh Kepuh, masyarakat padukuhan Kepuh telah memiliki program untuk penanaman tanaman obat keluarga.
“Sehingga perlu adanya kegiatan dukungan dan pendampingan agar kelompok masyarakat dapat berdaya dengan menciptakan produk inovasi tanaman obat keluarga, khususnya untuk hiperkolesterol,” kata Acep Diyantoro, Minggu (5/3/2023).
Adanya dampak buruk dari hiperkolesterol, maka perlu intervensi yang tepat. Dan intervensi tersebut dapat dilakukan dengan terapi farmakologi maupun terapi nonfarmakologi seperti perubahan gaya hidup, kepatuhan dalam pengobatan, pengendalian stres dan terapi herbal.
Pada kegiatan kali ini tim pengabdi melakukan edukasi hingga pengembangan produk tanaman obat keluarga berupa daun salam, bawang putih dan tomat.
Ketua PKK Mulyodadi, Niken Anggraeni, SS, MA, berharap kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kolesterol. “Sehingga bisa lebih berhati-hati agar dapat menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan hiperkolesterol,” kata Niken Anggraeni.
Selain itu, juga meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tanaman obat keluarga yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan kolesterol serta terjalinnya komunikasi ilmiah antara Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta dan masyarakat.
Hasil observasi awal tim LPPM AFIYO di Desa Mulyodadi diketahui desa tersebut telah memiliki salah satu program unggulan. Salah satunya adalah pemanfaatan tanaman obat keluarga.
Dari hasil observasi pula diketahui bahwa jumlah warga yang menderita penyakit tidak menular terbanyak adalah diabetes mellitus dan kolesterol.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut program kegiatan ini sangat sesuai untuk dapat diterapkan di Desa Mulyodadi, khususnya di wilayah RT 02 Padukuhan Kepuh.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tahun pertama ini terdiri dari penyuluhan yang terdiri dari tiga kegiatan.
Meliputi penyuluhan tentang hiperkolesterol dan tanaman obat keluarga yang bermanfaat untuk hiperkolesterol dan penanaman tanaman obat keluarga pada 5-12 Maret 2023.
Selain itu pendampingan penggunaan tanaman obat keluarga yang bermanfaat untuk hiperkolesterol pada 7 Mei 2023.
Monitoring penggunaan tanaman obat keluarga yang bermanfaat untuk hiperkolesterol dilaksanakan 9 Juli 2023.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan dengan rencana pelaksanaan kegiatan selama 3 tahun.
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada pelaksanaan tahun pertama (2023) adalah dengan ceramah dan diskusi menggunakan media power point, booklet, dan poster terkait penyakit hiperkolesterol serta pengenalan tanaman obat keluarga yang dapat bermanfaat untuk terapi atau pencegahan hiperkolesterol dan skrining kadar kolesterol.
Target luaran utama yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Padukuhan Kepuh RT 02, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, menghasilkan masyarakat berdaya menciptakan produk inovasi tanaman obat keluarga untuk hiperkolesterol.
Pencapaian target luaran tersebut dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 3 tahun.
Target luaran bertahap pada kegiatan tahun pertama ini adalah penambahan ilmu pengetahuan masyarakat terkait penyakit hiperkolesterol serta informasi tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk terapi. (Fan)