Pemkab Sleman Percepat Digitalisasi Transaksi di Pasar Tradisional

0
14

KABAREWISATA.COM – Demi percepatan digitalisasi di Kabupaten Sleman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman bersama paguyuban pedagang pasar dan Pedagang Kaki Lima (PKL) se-Kabupaten Sleman melakukan kunjungan ke Pasar Potrojayan, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Selasa (17/1/2023).

Kegiatan ini merupakan upaya Pemkab Sleman untuk memberikan ilustrasi atau gambaran digitalisasi pasar. Utamanya penerapan QRIS dalam transaksi jual-beli, baik oleh konsumen maupun pedagang.

Kunjungan kali ini agar anggota paguyuban pedagang pasar dan PKL se-Kabupaten Sleman sebanyak 127 orang ini bisa melihat langsung transaksi dengan menggunakan QRIS di Pasar Potrojayan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, mengatakan, QRIS sudah digunakan di sejumlah tempat seperti Foodcourt Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) Denggung, PKL malam, dan sejumlah pasar tradisional.

Sejauh ini, Pemkab Sleman telah menerapkan penggunaan QRIS di 8 pasar tradisional dari total 42 pasar binaan Dinas Perindag Kabupaten Sleman.

Di Kabupaten Sleman ada sekitar 80 pasar dan di bawah binaan Dinas Perindag Kabupaten Sleman ada 42 pasar yang rencananya di tahun 2023 akan dilakukan percepatan digitalisasi.

Mae mengatakan, tidak menutup kemungkinan di tahun berikutnya Dinas Perindag Kabupaten Sleman akan merangkul pasar tradisional lain. “Termasuk pasar desa, demi percepatan digitalisasi dan guna menciptakan kondisi ekonomi digital di Kabupaten Sleman,” kata Mae.

Adanya digitalisasi pasar, diharapkan akan mempermudah transaksi masyarakat. Selain juga mengenalkan para pedagang untuk transaksi digital tanpa manual lagi.

“Sehingga harapannya banyak kaum milenial, kaum muda yang malas bawa duit itu mau ke pasar tradisional,” kata Mae.

Arum, peserta kunjungan pedagang dari Pasar Sambilegi, mengatakan, dari kunjungan ini telah mendapatkan manfaat tentang penerapan QRIS sebagai salah satu langkah percepatan digitalisasi pasar.

“Kunjungan ini menjadi pelajaran bagi kami pedagang se-Kabupaten Sleman untuk menerapkan digitalisasi di pasar,” pungkas Arum. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here